Wakil Ketua Tim Penggerak (PKK) Provinsi Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PT Pos Indonesia Regional 10 Sulawesi Maluku yang telah menunjukkan komitmen dan perhatian terhadap anak-anak di tengah pandemi Covid-19.Khususnya bagi Anak Down Syndrome dan Anak Prasejahtera.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Tim Penggerak (PKK) Provinsi Sulawesi Selatan saat melihat langsung aktivitas kegiatan Pendidikan Keterampilan Bermain di Alam oleh Anak Down Syndrome dan Anak Prasejahtera di Imperata Garden, Mall Phinisi Point Makassar, Jalan Mento Tanjung Bunga, Senin, 22/3.
Naoemi Octarina mengucapkan terima kasih atas dukungan CSR PT Pos Indonesia selama ini.
"Kami dari Tim Penggerak PKK berterima kasih atas dukungan CSR PT Pos Indonesia, semoga ini bisa berkelanjutan dimana bisa membangun wadah untuk anak-anak down syndrome kepada hal-hal yang bermanfaat," ungkapnya.
Ia pun sempat mendengar masukan-masukan dari Komunitas Orang Tua Anak Down Syndrome, salah satunya dalam hal pendidikan. Wakil ketua Dekranasda Sulsel ini pun berharap, para anak-anak down syndrome bisa berbaur dengan anak normal lainnya, namun tetap dalam pendampingan.
"Semoga mampu memberi solusi, harmonisasikan dan dekatkan anak dengan alam. Kegiatan ini, sangat baik dalam menstimulus sensori dan motorik untuk memberikan aktivitas-aktivitas yang kreatif," tuturnya.
Istri Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ini pun mengajak kepada OPD dan lembaga lainnya untuk terus berkontribusi ditengah pandemi covid-19.
"Saya mengajak seluruh OPD maupun lembaga, komunitas dan elemen masyarakat untuk bersinergi serta meningkatkan peran dan kepedulian dalam kondisi pandemi Covid-19 ini," pungkasnya.
Ia menambahkan orang tua anak down syndrome merupakan orang hebat.
"Mereka orang tua yang hebat. Bisa diberikan kesabaran dan ikhlas dalam merawat anak-anak yang memiliki kelebihan khusus," tutupnya.
Sementara itu, Rahmatullah selaku Ketua Komunitas Orang Tua Anak Down Syndrome berharap pemerintah bisa memberikan dukungan.
"Kami berharap Pemerintah bisa memberikan dukungan kepada kepada kami, agar anak kami bisa mendapatkan haknya seperti anak lainnya, bisa berekspresi menampilkan keahlian dan bisa mendapatkan kemandirian untuk mereka," ujarnya.
Diketahui, Kegiatan yang berlangsung hingga Selasa (23/3) ini,mengambil tema Harmonisasi Anak dan Alam di Masa Pandemi yang diikuti anak-anak yang berusia 10-17 tahun.
Pada kegiatan ini juga diberikan pelatihan membatik pada syal yang dipersembahkan untuk ibu mereka. Sementara anak-anak dibawah 10 tahun akan diperkenalkan lingkungan dengan kegiatan menanam pohon.
Senin, 22 Maret 2021