Wakil Presiden (Wapres) RI HM Jusuf Kalla bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, secara langsung menghadiri dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Center of Microfinance Unhas, di Kampus Unhas, Senin (27/2).
Selain melakukan peletakan batu pertama Center of Microfinance, Wapres Jusuf Kalla bersama Gubernur Syahrul juga meresmikan tiga proyek gedung di Unhas. Antara lain, Pusat Unggulan Iptek Maiwa Breeding Center, gedung Pendidikan Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kelautan dan Ilmu Perikanan.
Khusus pembangunan Center of Microfinance yang pertama di Indonesia ini, disponsori Bank Rakyat Indonesia (BRI). Proses pembangunan fisik gedung ini ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan kedepan.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, pembangunan Center of Microfinance ini merupakan gagasan besar untuk kepentingan bangsa. Program tersebut merupakan panggilan filosofis sebagai anak bangsa untuk menata kehidupan berbangsa yang lebih baik.
"Center of Microfinance ini sangat dibutuhkan rakyat. Di Sulsel terdapat 914 ribu UMKM. Total kredit macet di Sulsel hanya 0,56 persen, bahkan semua kredit yang dikeluarkan BRI yang Rp25 juta hampir tidak ada yang macet," kata Syahrul.
Sementara itu, Wapres HM Jusuf Kalla, menjelaskan, masalah terbesar yang dihadapi bangsa saat ini adalah masalah kesenjangan. Sebab menurutnya, jika terjadi kesenjangan besar antara yang kaya dan miskin, maka negara bisa goyah.
"Salah satu caranya, bagaimana menaikkan yang kecil. Itulah langkah yang harus dilakukan. Bagaimana pengusaha kecil mendapat akses yang lebih baik, kemudian mendidik dan mendorongnya," urai Wapres JK.
Dalam kesempatan itu JK juga menyampaikan harapannya, agar Center of Microfinance tersebut bisa menjadi pusat pendidikan yang terintegrasi dengan bentuk yang futuristik, karena universitas harus terus melihat jauh kedepan.
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menambahkan, pembangunan Center of Microfinance akan menjadi pusat pendidikan dan pelatihan usaha mikro.
"Center of Microfinance akan menjadi satu kelembagaan resmi sebagai wadah program pendampingan yang terintegrasi dengan pendidikan dan pelatihan usaha mikro, lembaga keuangan mikro dan pemerintah dalam rangka membentuk ekonomi rakyat yang kuat dan mandiri," katanya.
Gedung Center of Microfinance terdiri dari dua lantai dengan luas 1.400 meter persegi. Di dalamnya ada laboratorium, mini teater, dan fasilitas lainnya yang akan mengintegrasikan pendidikan, pelatihan dan pendampingan sehingga ada program yang sinergi.
Prof Dwia mengaku, kehadiran Center of Microfinance juga akan memperkuat rencana Unhas membuka Program Magister Keuangan dengan menggandeng Harvard University, pada tahun ini. Sedangkan pada tahun 2018, juga akan dibuka Program Sarjana Keuangan Mikro.
Senin, 27 Februari 2017 (Ak/Tn)