Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar pertemuan dan diskusi bersama 24 Kepala Kesbangpol se-Sulawesi Selatan di Makassar, Senin (21 Maret 2016). Kegiatan ini sebagai upaya untuk antisipasi masuknya paham-paham radikalisme, anarkisme dan narkoba di Sulsel.
Kepala Badan Kesbangpol Sulsel, Asmanto Baso Lewa mengatakan, selain Kepala Kesbangpol dari daerah di Sulsel,pertemuan ini juga melibatkan unsur TNI, Polri dan komunitas Intelijen di Sulsel untuk mengkoordinasi agar hal semacam paham radikal tidak akan masuk ke wilayah Sulsel serta harus terus membangun karakter kebangsaan. Pasalnya,bangsa kita adalah bangsa yang besar dan kuat dan harus dipertahankan.
Asmanto menambahkan,sebagai orang timur, paham-paham radikalisme jelas mampu diantisipasi dengan cepat dengan melakukan cara-cara atau mencermikan sifat-sifat gotong royong dan tegur sapa yang diharapkan bisa menghalau sebagian dari paham-paham yang menggangu politik dan keamanan.
Meski di Sulsel ada beberap daerah yang terdeteksi paham radikal, antisipasinya tetap dilakukan diberbagai wilayah. Tidak hanya satu atau dua daerah saja, tetapi di 24 kabupaten/kota tetap diantispasi oleh Kesbangpol dan unsur terkait.
Selasa, 22 Maret 2016 (Srf/Rs)