Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Lies F Nurdin mengunjungi Tasya, remaja putri berusia 13 tahun yang mengidap tumor ganas disekitar tungkai kaki kiri, dan kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit  Labuang Baji, Kamis (5 November 2020).

Lies pada kesempatan itu memberikan semangat kepada Tasya yang telah mengidap tumor ganas sejak enam bulan lalu untuk rutin mengonsumsi makanan dan obat yang diberikan dokter. 

"Tasya yang semangatnyah rajin ki makan ya nak, minum obat yang dikasikan ki, Insya Allah bisaki segera sembuh dan sehat kembali," ungkapnya. 

Lies juga mengaku kaget ada masyarakat Kabupaten Bantaeng yang mengalami sakit seperti ini tapi tidak ditangani. 

"Makanya Saya tanya ini sudah seperti ini waktu Ibu disana, keluaganya mengatakan tidak Bu ini waktu belum empat kemarin, karena waktu Saya disana tidak ada masyarakat begini tidak tertangani," ucapnya. 

Ia menambahkan telah meminta Dirut RS Labuang Baji untuk memberikan perhatian dan tidak memberikan beban kepada orang tuanya. 

"Jadi orang tuanya tidak akan diberikan beban biaya sehingga bisa semangat dan mendoakan agar pasien bisa cepat sembuh," tambahnya. 

Sementara itu, direktur utama Rs Labuang Baji, Haris Nawawi mengaku awalnya pasien Tasya ditolak oleh rumah sakit dan kemudian direspon dan dimasukkan ke RS Labuang Baji. 

"Jadi awalnya pasien sempat ditolak oleh rumah sakit, kemudian saya ditelpon oleh salah satu dokter di Kabupaten Bantaeng maka langsung dibawa ke IGD RS Labuang Baji untuk mendapatkan penanganan dan perawatan," ungkapnya. 

Ia menjelaskan pasien Tasya akan ditangani oleh tim dokter ahli tulang tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun alias gratis. 

"Kalau tanpa rujukan pastinya tidak akan dibebani biaya sepersen pun, ini juga berkat perhatian Ibu Gubernur Sulsel yang langsung melihat pasien dan memastikan proses penanganannya berjalan baik," jelasnya. 

Haris juga Mengaku sangat luar biasa atas respon Ketua PKK Provinsi Sulsel dan memberikan bantuan sebanyak Rp 10 juta.

"Pasien diberi bantuan oleh Ibu Gubernur sebanyak Rp 10 juta. Dan pasien dalam tiga hari kedepan akan menjalani pemeriksaan dan apabila semua normal makan akan segera dilakukan operasi," pungkasnya

Kamis, 5 November 2020 (Diskominfo)