Sidrap, sulselprov.go.id - Demi memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan, Pemerintah Kabupaten Sidrap mendirikan sekolah darurat di Dusun Loka-lokae, Desa Botto, Kecamatan Pitu Riase, Ahad (5/5/2024).
Sekolah darurat didirikan karena akses peserta didik yang bermukim di wilayah tersebut menuju sekolah, putus akibat jembatan penghubung hanyut terbawa banjir Jumat (3/5/2024) lalu.
"Ada puluhan peserta didik jenjang TK hingga SMA terancam tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar karena rusaknya akses tersebut," ungkap Pj. Sekda Sidrap, Muhammad Yusuf DM.
Untuk itu ia menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendirikan sekolah darurat di desa tersebut.
"Kami berinisiatif untuk mendirikan sekolah darurat ini agar anak-anak kita tetap bisa tetap belajar," ujarnya.
Ia menyatakan, sekolah darurat tersebut akan terus berjalan sampai akses penghubung sudah bisa dilalui.
Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap, Faizal Sehuddin menyebut, pendirian sekolah darurat menyasar 40 peserta didik.
"Ada 20 peserta didik ienjang SMP dan 20 peserta didik jenjang SMA yang akan ditampung di sini untuk belajar dan kami juga siapkan alat tulis" tuturnya.
Sementara itu, imbuhnya, peserta didik jenjang PAUD dititip di TK Al-Ikhlas Dusun Loka-lokae, dan jenjang SD dititip di SDN 1 Betao.
"Untuk tenaga pengajar adalah tenaga guru yang berdomisili di wilayah Desa Botto," tandas Faizal.
Proses pendirian sekolah darurat dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Sidrap Muhammd Iqbal, Kadisdikbud Sidrap, Faizal Sehuddin beserta Istri, Sekretaris Disdikbud Sidrap, Irma Fitriani, serta Kabid dan Kasi lingkup Disdikbud Sidrap.
Masyarakat yang ikut membantu pendirian sekolah darurat merespon positif langkah Pemkab Sidrap tersebut.
"Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sidrap, sekolah darurat ini sangat membantu, karena anak-anak kami bisa tetap belajar," ujar salah satu warga. (*)