Pandemi Corona Virus Disiase (Covid-19) memberi dampak yang sangat besar termasuk bagi Jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang mulai bangkrut.
Khusus untuk di Sulawesi Selatan (Sulsel), berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel, hingga Senin (11/5) pukul 12.00 Wita, dari total 1,1 juta UMKM yang terdaftar di Sulsel, sebanyak 1.953 diantaranya dilaporkan terdampak Covid-19. Selain itu, ada pula 38 koperasi yang mengalami hal serupa.
"Data yang masuk sampai hari ini ada sebanyak 38 koperasi, dan 1.953 UMKM di Sulsel yang terdampak. Sementara untuk total jumlah pekerja yang terdampak yang dilaporkan itu ada sebanyak 1.891 orang," kata Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Sulsel, Abdul Malik Faisal,Senin (11/5).
"Sektor usaha terbanyak yang terdampak yaitu kuliner, home industri, bengkel, fashion dan beberapa usaha lainnya," sambungnya.
Malik mengatakan, saat ini pihaknya masih terus menginventarisir atau mendata koperasi dan UMKM di Sulsel yang terdampak pandemi Covid-19, untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Koperasi dan UKM.
"Data itu nanti kita sampaikan ke Kemenkop dan UKM, untuk nantinya diseleksi agar bisa ikut serta dalam program kartu prakerja yang dikoordinatori oleh Kemenko Perekonomian. Tapi tentunya tidak bisa semuanya, karena kartu prakerja ini bukan hanya untuk pelaku UMKM, tapi pekerja dari semua sektor," terangnya.
Data UMKM yang terdampak ini, kata dia juga menjadi refrensi bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memberikan program stimulus bagi UMKM terdampak yang dianggarkan dari APBD masing pemerintah daerah.
Khusus untuk program kartu prakerja, lanjut Malik, harus dipahami bahwa program itu hanyalah salah satu program untuk bisa meredam dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Sehingga itu tidak akan mampu untuk mengcover secara keseluruhan.
"Kalau cuma berharap dari situ, tidak akan bisa kartu prakerja mengcover semua. Di Sulsel saja itu ada kurang lebih 1,1 juta UKM, sedangkan jatah kartu prakerja untuk Sulsel hanya kurang lebih 158.900. jadi tidak mungkin kalau hanya berharap di kartu prakerja. Jadi provinsi dan kabupaten/kota juga harus punya andil dari anggaran yang ada untuk bisa memberikan stimulus untuk UKM," ujarnya.
Menurut Malik, di beberapa kabupaten/kota di Sulsel, stimulus itu sudah jalan. Seperti di Sinjai, ada sekitar 5.000 UKM yang mendapat bantuan dana Rp200 ribu/bulan. Selain di Sinjai, stimulus kepada UMKM juga diberikan Pemkot Palopo, dan Pemkab Luwu Timur.
"Itu anggarannya dari APBD masing-masing daerah. Hanya saja memang belum semua mendapatkan bantuan dari pemerintah. Kalau dari APBD Provinsi Sulsel itu belum ada. Karena dari refocusing kemarin itu focusnya masih ke penanggulangan kesehatan, belum terlalu menyentuh ke dampak ekonominya. Kita sudah usulkan program penanggulangan dampak ekonominya,"tutupnya.
Senin (11 Mei 2020) Srf/Sr