Hingga Senin (31/12) pukul 21.00 Wita, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mencapai target pajak bahkan surplus hingga Rp 9,5 miliar lebih dari total target Rp 3,5 triliun lebih.

Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah, karena wajib pajak masih berdatangan di Samsat Makassar I Selatan di Jalan Andi Mappanyukki dan Samsat Makassar II Utara di Jalan Pajjaiyyang Sudiang, Makassar.

Kepala Bapenda Sulsel Tautoto Tanaranggina, Selasa (1/1/18) dinihari, mengatakan, pencapaian target PKB tersebut sudah termasuk penambahan target pada APBD perubahan yang jumlahnya sekitar Rp100 miliar. 

“Target tersebut dapat kami capai berkat kerja keras semua staf Bapenda di 25 UPT pendapatan dan di kantor pusat. Target dapat kami capai bahkan surplus berkat arahan dari  Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang terus mendorong kami dalam melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,” ujar Toto, sapaannya.

Dalam program 100 hari kerjanya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meluncurkan layanan unggulan baru yakni Samsat Lorong, Samsat Mobile Banking, dan Samsat Sipakainge’ di Bapenda Sulsel. Layanan unggulan tersebut berkontribusi signifikan pada pendapatan Bapenda. 

Tautoto menjelaskan, Bapenda Prov. Sulawesi Selatan mengelola tiga item pendapatan asli daerah (PAD) yakni  pajak daerah  yang ditargetkan  sebesar  Rp 3.462.102.500.000  berhasil  terealisasi  sebesar  Rp 3.462.175.609.499 atau surplus Rp 73.109.499.

Pajak daerah adalah lima jenis pajak yang dikelola langsung Bapenda seperti pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB), pajak air permukaan (PAP), dan pajak rokok.

Retribusi daerah yang ditargetkan Rp 154.530.000 terealisasi Rp 158.367.800 atau surplus Rp 3.837.800. Retribusi daerah berasal dari pemakaian kantin, pemakaian rumah dinas, pemakaian ruangan, koperasi, dan penyewaan lahan untuk ATM.

Pada item pendapatan lain-lain yang ditargetkan Rp 51.972.000.000 berhasil dicapai Rp 61.439.144.000 atau surplus Rp 9.467.114.000 . Pendapatan lain-lain ini berasal dari denda PKB dan BBNKB.

“Target pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lain-lain yang ditarget sebesar Rp 3.514.229.030.000 berhasil dicapai Rp 3.523.773.000.299 atau surplus Rp 9.543.970.299,” ujarnya Selasa (1/1/18) dinihari.

Bapenda juga berhasil menghimpun partisipasi pihak ketiga yang ditargetkan sebesar Rp5.185.000.000 berhasil dicapai sebesar Rp 100 persen. Partisipasi pihak ketiga berasal dari Jasa Raharja, Tonasa, dan Pelindo.

Dia menambahkan, pada tahun 2019 Bapenda Sulsel akan terus melakukan inovasi untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan.

Kabid PAD Bapenda Sulsel Darmayani Masyur menambakan, bapenda sementara menyusun  langkah-langkah untuk  menghadapi target tahun 2019 yang dipastikan mengalami peningkatan disbanding ta hun 2018.

Target dan realisasi bapenda

1. Pajak Daerah target Rp 3.462.102.500.000, realisasi Rp 3.462.175.609.499.

2. Retribusi Daerah target Rp 154.530.000, realisasi Rp 158.367.800 

3. Pendapatan lain-lain target Rp 51.972.000.000, realisasi sebesar Rp 61.439.114.000.

4. Total PAD (1+2+3)  target Rp 3.514.229.030.000 realisasi Rp 3.523.773.000.299.

5. Partisipasi pihak ketiga target Rp5.185.000.000, realisasi Rp 5.185.000.000 .

6. Total target Bapenda Sulsel Rp 3.519.414.030.000 , realisasi  Rp 3.528.958.091.299,

    surplus Rp 9.544.061.299.

Selasa, 1 Januari 2019 (Srf/Na)