Kepulauan Selayar, sulselprov.go.id - Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani, membuka Festival Takabonerate 2022, di Taman Pelangi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Minggu, 23 Oktober 2022.

Abdul Hayat mengungkapkan, pemerintah akan melakukan supporting sistem untuk membantu pengembangan pariwisata di Kepulauan Selayar. Salah satunya akan menganggarkan pembangunan infrastruktur pariwisata baik melalui pembangunan pelabuhan maupun akses penerbangan yang dapat menjadi penunjang aksesibilitas ke lokasi wisata di Kepulauan Selayar.

"Apa yang kita inginkan pada malam hari ini setelah pandemi Covid berakhir, meski belum seluruhnya, tapi kita akan menyemangati bagaimana destinasi wisata yang ada di Sulawesi Selatan ini," ujarnya.

Ia mengungkapkan, potensi daerah tidak bisa maksimal ketika tidak ada supporting sistem dari pemerintah provinsi. Karena itu, Pemprov Sulsel akan memberikan supporting pada tahun 2023, berupa pembangunan Pattumbukang dengan anggaran kurang lebih Rp12 miliar.  

"Kemudian, infrastruktur kaitan dengan penerbangan Insya Allah kita juga akan subsidi Rp5 miliar untuk kelancaran penerbangan dan kaitan dengan transportasi di Kabupaten Selayar ini," jelasnya.

Abdul Hayat mengungkapkan, keindahan alam bahari di Kepulauan Selayar yang sudah mendunia juga menjadi perhatian besar pemerintah dalam memberikan supporting sistem, yang hasilnya nanti akan menjadi penunjang perekonomian masyarakat dan juga bagi pemerintah daerah dan pemerintah provinsi.

"Saya kira kita tidak tanggung-tanggung memberikan supporting, apalagi untuk membangkitkan pariwisata yang ada di Sulsel ini. Dengan adanya semua itu kita ingin outcome-nya menjadi pengungkit kebangkitan ekonomi yang ada di Sulsel," terangnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dwi Marhen Yono, menuturkan, Festival Takabonerate saat ini masuk dalam 110 even Kharisma Nusantara dan Kepulauan Selayar terpilih dari ribuan festival yang telah melalui proses kurasi.

Dwi pun menyarankan agar festival ini bisa berjalan lebih meriah lagi dengan tujuan mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Kepulauan Selayar, pasca festival ini tidak berjalan selama dua tahun akibat pandemi.

"Mudah-mudahan setelah vakum dua tahun karena pandemi, festival ini bisa berjalan lebih meriah lagi dengan tujuan mendatangkan banyak tamu ke Kepulauan Selayar. Pariwisata adalah bisnis kebahagiaan, ketika wisatawan bahagia ke tempat kita, Insya Allah mereka bahagia buang uang di tempat kita, dan masyarakat Kepulauan Selayar akan dengan senang dan bahagia menerima banyak uang dari wisatawan," tegasnya.

Untuk itu, Dwi meminta kepada seluruh masyarakat Kepulauan Selayar dan juga pemerintah daerah untuk dapat saling mendukung. Khususnya mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka pembukaan akses ke lokasi wisata yang ada di Kepulauan Selayar. (*)