Luas lahan kritis di Sulsel mencapai 516.398 hektare. Terdiri dari 419.823 hektare lahan kritis, dan 96.575 hektare lahan yang sangat kritis. Karena itu, Dinas Kehutanan Sulsel akan fokus untuk menangani lahan kritis tersebut.
Kepala Dinas Kehutanan Sulsel, Muh Tamzil, mengungkapkan, ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan atau lahan kritis tersebut. Seperti, banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau, menurunnya suplai energi dari PLTA, menurunnya suplai air baku PDAM, dan menurunnya kebutuhan air untuk irigasi.
"Luas kawasan hutan di Sulsel mencapai 2.725.796 hektare. Tetapi, sebagian besar kawasan hutan tersebut dalam kondisi kritis, sehingga tidak berfungsi sesuai peruntukannya," kata Tamzil, pada Pemaparan Program Strategis SKPD Lingkup Pemprov Sulsel yang dilaksanakan Biro Humas dan Protokol Setda Sulsel, di Press Room Kantor Gubernur Sulsel, Senin (13/2/2017).
Tamzil menjelaskan, Dinas Kehutanan Sulsel telah menyiapkan program prioritas tahun 2013 - 2018. Seperti, penyediaan bibit gratis tanaman kehutanan dan pembuatan tanaman bambu.
"Penyediaan bibit gratis tanaman kehutanan kami targetkan 100 juta batang, sedangkan untuk tanaman bambu ditarget 10 juta batang," ungkap Tamzil.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel ini menambahkan, salah satu persoalan yang dihadapi Dinas Kehutanan Sulsel, adalah kurangnya tenaga polisi kehutanan. Saat ini hanya tersedia sebanyak 213 orang PNS, belum memadai untuk mengawasi hutan seluas 1,8 juta hektare.
"Jika asumsi satu polisi kehutanan ideal mengawasi seribu hektare, maka dibutuhkan 1.800 orang," terangnya.
Selain itu, terdapat tenaga polisi kehutanan non PNS yang telah direkrut oleh pemerintah kabupaten/kota sebanyak 530 orang, namun belum dapat dialihkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Penyebabnya, belum ada payung hukum yang memadai.
"Jumlah anggaran yang tersedia untuk pembangunan kehutanan pada tahun 2017 tidak sebanding dengan kewenangan pengelolaan hutan yang dialihkan dari pemerintah kabupaten dan kota," bebernya.
Senin, 13 Februari 2017 (Dw/Rs)