Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus melakukan pengawasan dan pemantauan hewan qurban jelang Hari Raya Idul Adha.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel, Abd Azis mengatakan, sesuai surat edaran dari Kementerian Peterkanan terkait pengawasan hewan qurban, maka saat ini seluruh Dinas terkait baik provinsi maupun kabupaten dan kota se-Sulsel terus melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan.
"Surat dari Kementerian Peternakan mempertajam pengawasan hewan Qurban, yang saat ini sudah berjalan sesuai sistem operasional pelayanan kepada masyarakat yang ingin berqurban di Hari Raya Idul Adha," ungkap Azis belum lama ini.
"Masyarakat juga dihimbau untuk melaporkan ke petugas peternakan setiap hewan qurban yang mau diperjual belikan yakni dengan melakukan pemeriksaan mulai dari antemortem sebelum hewan dipotong dan posmorten setelah hewan dipotong," imbuhnya.
Sementara itu, Syamsul Bahri Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel menambahkan, bahwa pengawasan hewan qurban akan terus dilakukan di lapangan, termasuk di daerah perbatasan antar wilayah.
"Pengawasan masuknya hewan qurban terus dilakukan di lapangan termasuk di daerah perbatasan seperti di Gowa dan Maros untuk mencegah masuknya hewan qurban yang berpenyakit,"tegas Syamsul.
"Dalam waktu dekat ini kota akan kembali melakukan pemantaun lapangan ketitik penjualan ternak, bersama semua unsur terkait termasuk tim dari kedokteran hewan Universitas Hasanuddin, persatuan dokter hewan Sulsel serta lainnya," pungkasnya.
"Ketersediaan hewan qurban di Sulsel khusus jelang Hari Raya Idul Adha cukup banyak, dimana untuk sapi sekitar 50.000 ekor dan dan kambing sekitar 20.000 ekor," pungkasnya.
Selasa, 30 Juli 2019 (Srf/Na)