Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, Zulmafendi berkunjung ke Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Jalan Sungai Tangka, Makassar, Selasa (12/6/2018), untuk melaporkan progres pembangunan perkeretaapian Makassar-Parepare. 

Proyek Kereta Api Makassar–Pare Pare sepanjang 144 km merupakan bagian dari jaringan kereta api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi.

Zulmafendi menjelaskan bahwa hingga saat ini pembangunan Segmen B sudah hampir rampung. Dan saat ini sudah mulai dikerjakan segmen C dan Segmen D serta paket yaitu segmen F, kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"Segmen F ini menghubungkan mainland ke Bosowa dari mainland ke Tonasa ini kita KPBUkan," kata Zulmafendi. 

Prakualifikasi telah diikuti oleh 26 perusahaan dan diikuti 22 perusahaan asing. 

Akhir tahun 2018 ini panjang lintasan rel kereta api yang akan jadi 44 KM, yang sekarang sudah rampung 16 KM.

"Sehingga awal Januari kita sudah operasi 44 Km itu sudah mulai dengan skema perintis nanti, akhir 2019 nanti sudah sampai Mandai," sebutnya. 

Zulmafendi menyampaikan,  juga dalam pertemuan tersebut membahas terkait pembebasan lahan. Ia meminta dukungan Pemerintah Provinsi Sulsel, karena masih ada beberapa titik yang perlu diselesaikan pembebesan lahannya, terutama di daerah Pangkep dan Maros. 

Koordinasi akan dilakukan secepatnya, awal Juli akan dilakukan fokus group discussion (FGD) dan dilaporkan progressnya ke masyarakat. 

"Tadi lebih banyak membangun koordinasi bagaiamana mencari solusi dan paling penting kegiatan ini tidak vakum," ujarnya.

Selasa, 12 Juni 2018 (Srf/Na)