Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Keluarga Berencana (KB) Sulsel sedang menyusun grand desain kependudukan untuk 20 tahun kedepan. Sehingga, masalah kependudukan akan lebih mudah diatasi.Kepala Disdukcapil dan KB Sulsel, Lutfi Natsir, mengatakan, grand desain kependudukan 20 tahun kedepan akan mempermudah pemerintah mengenali masalah kependudukan sekaligus mencari solusinya. Grand desain itu juga akan memudahkan dalam membuat maping, daerah mana saja yang penduduknya paling tinggi.
"Kita akan mudah membuat perencanaan jika grand desain ini sudah ada," kata Lutfi, di sela-sela acara Pembinaan Kelompok Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan untuk Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, di Hotel Grand Imawan Makassar, Rabu (23/8/2017).
Lutfi menuturkan, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Kalau keluarga tidak bagus, maka kehidupan masyarakat secara luas juga tidak akan baik. Pembinaan keluarga di unit terkecil sangat penting dilakukan.
"Amanat UU No. 23, dibutuhkan peran serta tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam pembinaan keluarga. Apalagi, ke depan kita akan hadapi lost demokrasi, sedangkan persaingan sangat ketat," ujarnya.
Menurut Lutfi, jika generasi muda tidak dibina sejak dini, akan berdampak besar. Ia mencontohkan, sekarang banyak begal, dan mereka adalah anak dibawah umur. Hal tersebut karena sejak awal kita tidak melakukan pembinaan secara masif.
"Ada kecenderungan pesan agama dan pesan moral tidak sampai ke anak-anak kita. Saat ini, ada juga semacam penyampaian ke anak-anak kita, kalau kita memiliki uang banyak akan bahagia. Akhirnya, generasi kita menjadi money oriented. Padahal tidak seperti itu. Kita bisa bahagia dalam pengabdian kita," terangnya.
Ia menambahkan, sudah saatnya semua pihak terlibat mendiskusikan, apa yang harus dilaksanakan di daerah. Selanjutnya, dilakukan monitoring dan evaluasi, apa-apa yang harus dibenahi.
"Kita libatkan tokoh masyarakat, dengan harapan mereka merasa punya tanggung jawab. Kita buat semacam komitmen dengan tokoh masyarakat. Setelah melibatkan mereka, kita akan evaluasi dan monitoring. Ini sangat efektif," pungkasnya.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Disdukcapil dan KB Sulsel, selaku ketua panitia pelaksana, Hj. A Nuraeni, MPD menambahkan, pihaknya sengaja melibatkan tokoh masyarakat, karena mereka lebih didengar oleh warga. Kedekatan mereka dengan warga di sekitarnya juga akan membuat pesan lebih cepat sampai.
"Makanya, kami kumpulkan perwakilan tokoh masyarakat untuk membahas ini, dan membuat komitmen dengan mereka. Persoalan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, serta pengendalian penduduk, tidak akan bisa dilakukan oleh pemerintah, tanpa adanya keterlibatan masyarakat," pungkasnya.
Rabu, 23 Agustus 2017 (Srf/Na)