Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel terus melakukan Reboisasi atau penanaman kembali Hutan yang rusak atau gundul agar bisa kembali normal.

Kepala Dinas Kehutanan provinsi Sulsel Ir. H. Muhammad Tamzil. M.P.,IPU mengaku, pada tahun ini reboisasi akan dilakukan pada 19 kabupaten dan kota di Sulsel, dengan target luas lahan sekitar 19.600 hektar.

"Reboisasi sebenarnya rutin dilaksanakan setiap tahun agar hutan yang rusak dapat kembali normal,tapi khusus pada tahun 2019 ini Reboisasi akan dilakukan pada 19 kabupaten dan kota di Sulsel, dengan target luas lahan sekitar 19.600 hektar," kata Tamzil saat ditemui Di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (15/3/2019).

"Reboisasi yang selama ini dilakukan berjalan baik dan lancar, dan tidak ada alasan masyarakat untuk menolak atau menghalangi, karena kalau tidak pasti akan berhadapan dengan hukum," lanjutnya.

Tamzil lebih jauh mengaku, Reboisasi yang dilakukan di setiap daerah mempunyai nilai yang berbeda-beda karena tergantung luas kawasan hutan yang direboisasi.

"Nilai atau biaya setiap daerah yang direboisasi berbeda-beda tergantung luasnya, kisarannya sekitar 8 sampai 11 juta per hekternya, karena ada lahan yang gundul, ada juga yang masih ada pohonnya," jelasnya.

"Jenis pohon yang ditanam juga berbeda-beda tergantung kondisi wilayah, tapi biasanya kayu mahoni, pinus maupun lainnya," tutupnya.

Jumat, 15 Maret 2019 (Srf/Na)