Dinas Koperasi dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar acara Kerja Nyata Tingkatkan Produktivitas Pelatihan Kewirausahaan Produktif di Hotel Tree Makassar, Senin (5/9/2016).  Kepala UPTD Balai Diklat Koperasi dan UMKM, Drs. Abd Azis Bennu, MM mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan, wirausaha tidak harus bertumpu di perkotaan, jadi kita dorong juga di pedesaan, karena pergerakan ekonomi tidak hanya mensejahterakan orang-orang di kota saja tapi juga untuk masyarakat pedesaan.

“Tantangan MEA saat ini yang semakin konkrit, mendorong UPPT, Balai Peningkatan Produktivitas Disnaker dan Pimpinan Wilayah, untuk semakin mengembangkan gerakan kewirausahaan, baik di pedesaan maupun di kota,” ujarnya.

“Kekayaan ini adalah langkah yang cukup strategis dan sangat tepat karena gerakan-gerakan kewirausahaan ini memberikan ruang bagi kita untuk tetap survive di zaman yang sudah semakin global ini,”tambah Abd Azis.

“Pertumbuhan ekonomi kita di semester pertama 8,15 Persen. Hadirnya pertumbuhan ekonomi yang sangat baik ini karena wirausaha muncul dimana-mana yang datangnya dari kabupaten/kota,”terangnya.

“Kuncinya wirausaha itu adalah kemampuan seseorang merubah nilai tambah,” tegasnya.

Abd. Azis menambahkan, keinginan Bapak Gubernur di tahun 2018 adalah income perkapita kita di Sulsel diatas 64 juta. Itu bisa tercapai kalau program Pak Gubernur ini berhasil menciptakan wirausaha 20 orang per desa per tahun dan tahun ini adalah tahun ketiga program tersebut berjalan, dan sudah mencapai 60 ribu orang.

“Dengan wirausaha dan itu membuat masyarakat di pedesaan atau yang tinggal di lorong-lorong di Kota Makassar ada nilai positifnya dan dengan itu diyakini pa gub dan wagub income perkapita Sulsel bisa mencapai 64 juta di tahun 2018,” ujarnya.

Ada program yang sangat strategis dan didorong oleh Gubernur yang terkait dengan hadirnya wirausaha, yakni hadirnya program peningkatan produktivitas yaitu yang pertama adalah peningkatan akses nelayan dan nilai tambah produk perikanan melalui program mothership. Program ini diutamakan bagi masyarakat pesisir. Kalau program ini hadir bisa membuat warga semakin sejahtera dan lebih baik apalagi jika dikawal dengan baik oleh Pihak Pemprov Sulsel. Yang kedua adalah ekspor produk unggulan daerah Sulsel 3 kali lipat melalui Merdeka Ekspor. Ini adalah pertanda bahwa sudah ada kelompok-kelompok produk unggulan kita yang sudah bisa diberikan nilai tersendiri karena sudah bisa masuk pasar era global. Yang ketiga adalah peningkatan daya saing produk unggulan daerah.

“Mari kita bersama-sama membangun sinergi dan koordinasi yang kuat antara satu dengan yang lain dan tetunya ujung-ujungnya adalah bagaimana peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sulsel. Gerakan dan spirit kewirausahaan harus tumbuh dan berkembang pada setiap elemen masyarakat, pengelolaan koperasi dan UMKM harus modern dan berbasis IT,”pesannya.

Selasa, 6 September 2016 (Er/Rst)