Sulawesi Selatan merupakan daerah yang tepat untuk berinvestasi, selain memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia, ketersediaan listriknya juga berlimpah.

General Manager (GM) PT PLN Persero Wilayah Sulselrabar, Bob Saril mengatakan saat ini, daya listrik yang eksis tercatat 1.250 megawatt (MW) dan saat beban puncak yang digunakan 1.050 MW, sehingga ada cadangan atau kelebihan daya listrik hingga 250 MW.

Hal itu terungkap dalam Forum Executive Investment Forum 2017 di Hotel Myko, Rabu (19/7/2017), yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.

Bob mengatakan, forum yang dilaksanakan PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar ini hadir memberikan gambaran menyeluruh terkait kesiapan pasokan listrik PLN untuk mendukung iklim investasi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Dia melanjutkan, surplusnya listrik di Sulsel karena kebijakan Pemerintah Provinsi Sulsel yang mendukung sepenuhnya langkah yang dilakukan PLN.

"Kenapa kita selalu surplus karena dukungan Gubernur Sulsel. Surplus kita sekarang 250 megawatt," kata Bob.

Kondisi itu akan diperkuat dengan adanya tambahan daya listrik pada 21 November 2017 dari dua pembangkit listrik baru yakni dari PLTU Punagaya dan Bosowa Energy di Kabupaten Jeneponto, Sulsel dengan total daya 225 MW. 

"Belum lagi kita membuat cadangan daya 65 MW (tenaga bayu) pada Agustus 2017, sehingga ada daya 290 MW, sehingga daya cadangan yang kita miliki nanti hampir 50 persen beban puncak," jelasnya. 

Sementara Syahrul dalam sambutannya berharap bahwa ketersedian listrik dapat mendukung iklim investasi dan kebutuhan masyarakat.

"Forum ini sangat strategis untuk Sulsel, bukan forum sia-sia, bahwa pilar untuk maju adalah ketersedian listrik yang disiapkan oleh PLN," sebutnya.

Dia juga meminta dukungan pihak-pihak perbankan dan swasta dalam upaya menghadirkan infrastruktur pembangkit tenaga listrik.

"Modal maju, mandiri, dan modern untuk industri telah disiapkan, yaitu dengan hadirnya pasokan listrik," bebernya.

Ketersedian listrik diapresiasi oleh gubernur dua periode ini, namun minta untuk ditingkatkan.

"Terkait ketersedian listrik 250 megawatt itu masih kurang,  karena Sulsel semakin berkembang cepat, jadi tolong ditingkatkan," harapnya.

Syahrul menguraikan kebutuhan listrik di Sulsel setiap tahun bertambah 60 MW, surplus listrik saat ini 250 MW, idealnya dibutuhkan 500 MW cadangan listrik yang ada.

Namun, Syahrul meminta juga agar PLN dengan surplus listrik yang ada selain industri bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan listrik untuk masyarakat terutama yang ada di desa-desa.

Rabu, 19 Juli 2017 (Srf/Er)