Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), DR. H. Syahrul Yasin Limpo (SYL) hadir sebagai keynote speaker sekaligus membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) 2017 Bank Indonesia (BI) se Indonesia Timur. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini terdiri dari kepala wilayah BI se kawasan Timur Indonesia dan Forkopimda Sulsel serta para kepala dinas Sulsel terkait. 

Hadir juga Kepala Departemen Regional 3 R Mirmansyah, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Eduard Sigalingging. Rapat Rakorwil TPID ini dilaksanakan di Hotel Rinra, Selasa (7/6). 

"Regional timur harus berbicara untuk kepentingan nasional. 18 daerah provinsi ini sudah berjalan seperti apa semestinya," kata Syahrul.

Ia berharap dari pertemuan menghasilkan kebijakan yang baik dan tepat. "Semoga akan hadir policy (kebijakan) pengendalian inflasi yang baik dan tepat. Kita harus bisa meyakinkan Presiden RI bahwa Indonesia Timur sama pentingnya," ucap SYL.

SYL juga menekankan, harus ada kordinasi kelembagaan karena kebijakan yang dihasilkan harus dikawal. "Ini semua harus diatur, jangan sampai ada yang mempermainkan. Termasuk jika ada pengusaha yang menimbun, harus ditangkap," tegasnya. 

Sementara itu, Bambang Kusmiarso selaku pimpinanan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulsel menguraikan, inflasi memiliki dua sisi seperti mata uang. Satu sisi perekonomian, satu sisi lainnya daya beli masyarakat yang mencerminkan tingginya harga terutama masyarakat ekonomi rendah.

"Jumlah TPID yang ada sampai kabupaten/kota di KTI telah mencapai 90 persen, memiliki strukrur yang beragam. Rapat ini kita harapkan menghasilkan rumusan kebijakan terutama menekan inflasi. Di KTI terutama pengendalian pangan," sebutnya. 

Selasa, 6 Juni 2017 (Srf/Na)