Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menerima kunjungan Pengurus Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulsel di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (22/8/2017).

Kunjungan ini dalam rangka mengundang Gubernur sebagai pembicara dalam seminar yang merupakan rangkaian acara Resepsi Ulang Tahun PSMTI ke-17 di Hotel Rinra Makassar, Rabu (23/8/2017). 

Selain seminar kegiatan yang mengangkat tema "Menjaga Kebersamaan dalam Bingkai Kebhinekaan", PSMTI juga menggelar rapat kerja tahunan. 

Ketua Panitia, Emmy Jita mengatakan selain Gubernur Sulsel, pihaknya juga mengundang Forkopimda Sulsel untuk membahas perekonomian. 

"Selain gubernur kami mengundang,  Pangdam XIV Hasanuddin dan Kapolda Sulsel. Acara ini akan dihadiri sekitar 300 peserta," ujarnya didampingi oleh pengusaha Wilianto Tanta yang juga menjadi panitia. 

Sementara itu, Wilianto mengaku bangga dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel. Bahkan nama Sulsel disebut Ketua MPR RI dalam Sidang Tahunan MPR RI baru-baru ini. 

Syahrul menyatakan kesediaannya untuk hadir. Pemilihan tema ekonomi untuk seminar dikatakan tepat dengan kondisi Sulsel saat ini dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. 

"Di Sulsel uang beredar dua hingga tahun kedepan akan berkembang beberapa kali lipat. Sulsel masuk kategori masyarakat dengan daya beli di atas tiga ribu dolar,  masuk kategori berkembang menuju maju, nah kita di atas empat ribu dollar," katanya. 

Kondisi Sulsel digambarkan oleh Syahrul sama dengan kondisi awal China dan Korea Selatan. Tujuh tahun pertama pertumbuhan ekonomi berada di atas tujuh persen. Dengan kondisi demikian maka uang berputar sendiri, pemerintah tinggal melakukan pengaturan secara konsisten. 

Di Sulsel,  pendapatan perkapita ketika dia menjabat sebagai gubernur tahun pertama hanya sembilan juta rupiah dan saat ini Rp 53 juta. Lima tahun pertama Rp 13 juta kemudian melompat ke angka Rp 30 juta perkapita pertahun.

Selasa, 22 Agustus 2017 (Ytm/Er)