Bantuan ventilator yang merupakan sumbangan dari berbagai pihak kembali disalurkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah ke beberapa rumah sakit baik swasta maupun pemerintah yang melakukan penanganan Covid-19.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyerahkan lansung bantuan lima ventilator kepada rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah, yaitu RS Stella Maris, RS Ibnu Sina, RS Akademis, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatimah dan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.serta satu alat Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel Kamis (9/7).
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku ditengah pandemi covid-19 bantuan dan dukungan terus mengalir kepemerintah provinsi sulsel yang sangat membantu dalam penanganan virus berbahaya ini
"Bantuan yang terus mengalir kepemerintah provinsi sulsel sangat mengurangi pembiayaan dari APBD Sulsel untuk penanganan Covid-19.Dan bantuan ini juga sangat dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19 serta disalurkan secara transparan ke rumah sakit yang membutuhkan,"ungkapnya.
Ia menyebutkan Bantuan ventilator sangat berarti bagi rumah sakit dalam penanganan pasien virus corona.
"Bantuan ini sangat berarti bagi rumah sakit, sebab satu ventilator berada di kisaran harga Rp 600 juta hingga satu miliar rupiah. Bagi rumah sakit yang berada di bawah naungan pemerintah provinsi atau Kementerian Kesehatan lebih mudah untuk melakukan pengadaan ventilator. Dengan memberikan ke rumah sakit swasta, akan mengurangi beban keuangan mereka,"sebutnya.
Nurdin Abdullah menambahkan alat PCR yang diserahkan ke RSKD Dadi,akan mempercepat hasil spesimen sehingga tidak perlu ke laboratorium.
"Alat PCR yang diberikan ke RSKD Dadi, merupakan alat PCR kedelapan yang dimiliki oleh Pemprov Sulsel yang akan meningkatkan jumlah test spesimen serta bisa mengeluarkan hasilnya dengan cepat,"tambahnya.
"Salah satu keluhan dari para pasien adalah lambatnya hasil. Dengan mempunyai PCR sendiri bisa lebih cepat dalam melakukan test dan hasilnya juga lebih cepat disampaikan ke pasien,"T\tutupnya,
Jumat (10 Juli 2020) Diskominfo