Kepala Biro Humas dan Protokol Devo Khaddafi terpilih menjadi Kepala Biro Humas Terbaik 2018 dalam ajang Insan PR Indonesia 2018 yang digelar oleh Majalah PR INDONESIA.
Penghargaan ini diberikan pada malam penganugerahan Insan PR Indonesia 2018 yang digelar di Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah Jumat (9/11) malam ini.
Devo berhasil menyisihkan sejumlah Kepala Biro Humas yang berasal dari unsur pemerintahan se Indonesia melalui terobosan brilian di bidang kehumasan yang selama ini dilakukan. Salah satu terobosan yang menarik perhatian juri tersebut yakni keberadaan Forum Humas Sulsel yang merupakan jaringan kehumasan yang menjadi wadah komunikasi insan humas di Sulsel baik dari unsur pemerintah, perguruan tinggi hingga swasta untuk menyamakan persepsi.
Terobosan lain yang mengantar Ketua PBSI Sulsel ini meraih Penghargaan adalah inovasi kehumasan menyambut tantangan zaman, dengan menggelar pelatihan melalui workshop dan rakor kehumasan yang rutin digelar. Bahkan untuk memotivasi insan humas dalam melahirkan kreatifitas, digelar Humas Expo yang juga mendapat poin plus dari Dewan Juri yang terdiri dari Magdalena Wenas (Praktisi PR senior/PR INDONESIA Gurus), Arif Zulkifli (Pemred Majalah TEMPO) Suharjo Nugroho (Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia) dan Asmono wikan (Founder & CEO PR INDONESIA).
Penghargaan Insan PR Indonesia 2018 sendiri sudah ketiga kalinya digelar dan telah bertransformasi menjadi kompetisi yang lebih komprehensif dengan metode entry dan penjurian terbuka.
Transformasi ini menjadi bagian dari komitmen PR Indonesia dalam mengapresiasi kompetensi dan effort kinerja praktisi humas/public relations (PR) yang unggul dari institusi seluruh Indonesia.
Sebagai satu-satunya ajang kompetisi praktisi PR paling komprehensif di Indonesia, Insan PR Indonesia dimaksudkan menjadi salah satu barometer kompetensi dan kerja praktisi kehumasan di Indonesia.
Selama tiga bulan terakhir, kompetisi telah melalui beberapa tahap, yakni entry dokumen dari para kandidat, penjurian dokumen, dan presentasi di hadapan Dewan Juri. Partisipan Insan PR mencapai 46 kandidat dari berbagai latar belakang institusi.
Dan di tahun ketiga penyelenggaraan, Insan PR Indonesia menghadirkan lebih banyak kategori kompetisi, yakni kategori Manajer Public Relations/Corporate Communications, General Manager Public Relations/Corporate Communications, Vice President Public Relations/Corporate Communications, Kepala Sub Bagian Humas, Kepala Bagian Humas, dan Kepala Biro Humas. Sementara Dewan juri Insan PR Indonesia 2018 terdiri dari pakar PR, konsultan/agensi PR, tokoh asosiasi/ organisasi PR, PR Indonesia Gurus, jurnalis senior, dan akademisi komunikasi terkemuka.(*)
[9/11 19:02] +62 895-8037-70512: Salat di Masjid HM Asyik, Gubernur NA Minta Konstruksinya Dipertahankan
*Akan Bantu Pembangunan Masjid Rp500 Juta
MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melaksanakan salat Jum'at di Masjid HM Asyik, Jalan AP Pettarani, Makassar, Jum'at (9/11).
Di masjid ini, usai melaksanakan salat, NA bersilaturahmi bersama warga kemudian bersama pengurus masjid.
Sebelum, meninggalkan masjid, pengurus masjid meminta kesediaan NA ditemani Kepala Biro Kesejateraan Rakyat (Kesra) Provinsi Sulsel H Suherman untuk isterahat sejenak di sekretariat masjid. Ia diterima Ketua Yayasan Andi Nur Sanusi.
Nur Sanusi menceritakan sejarah HM Asyik dan juga kondisinya saat ini.
NA pun meminta untuk diberitahu kondisi yang dihadapi. Salah seorang staf, Rizal masjid juga menyampaikan, selama pembangunan Tol Layang Pettarani Makassar, akses jalan bagi masyarakat sedikit terganggu. Sedangkan Bahri Waru, Imam Jum'at di Masjid ini menyampaikan agar pengeras suara (sound system) untuk diperbaiki.
"Untuk sound system memang sudah lama saya sarankan," kata Bahri yang bertugas setiap Jum'at kedua setiap bulan.
NA, pun menyampaikan agar bangunan masjid ini tidak diubah, karena memiliki sejarah yang panjang dan berarti.
"Ini masjid belum ada masjid yang sebagus ini, Ia sudah ada seperti ini di tahun 80-an, pertahankan konstruksinya," kata Nurdin Abdullah.
Namun, fasilitas yang ada dapat dihadirkan dengan baik, yang dapat meningkatkan kenyamanan jamaah.
"Jadi apa yang bisa kita bantu?" tanya Nurdin Abdullah.
NA kemudian meminta Kepala Biro Kesra untuk mencatat, yang dapat masuk dalam bantuan pembangunan masjid di tahun 2019. Selain sound system juga karpet serta untuk perbaikan beberapa bagian bangunan.
"Sound system harus bagus. Panggil ki yang memang ahli, biar dia lihat dia desain jangan ki beli satu-satu," pinta NA.
Dari kondisi yang ada, pada saat adzan, jamaah di dalam masjid kurang mendengarkan dengan jelas. Sementara, pada saat ceramah baru terdengar jelas.
Pada kesempatan ini, NA menyampaikan Pemprov akan membantu sebanyak Rp 500 juta.
Jumat, 9 November 2018 (Srf/Na)