Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Sulsel dan Ketua TP PKK Sulawesi Selatan Liestiaty F Nurdin melakukan pertemuan khusus dengan desainer tenun dan songket Anna Mariana di Bali, Sabtu (20/10).

Pertemuan ini merupakan menindaklanjuti program kerja dan nota kesepahaman  yang pernah dibuat dengan Penjabat Gubernur Sulsel, Sumarsono pada Agustus lalu.

Liestiaty F. Nurdin mengaku senang atas pertemuan itu. Menurutnya, di Sulawesi Selatan sendiri, sejak lama sudah memiliki banyak jenis songket. Dari Bone, Toraja,  Bulukumba, misalnya. Wastra tradisi tersebut memiliki ciri khas etnik yang berbeda dan khas. 

“Dengan adanya kerja sama pembuatan tenun dan songket Bali Magis, kami sangat berharap Bu Anna bisa sekaligus membina pengrajin-pengrajin kami di Sulawesi Selatan. Supaya motif dan design wastra tradisi dari kami bisa menjadi jauh lebih berkembang,” kata  Liestiaty F. Nurdin.  

Lebih jauh Liestiaty F. Nurdin juga berharap wastra ini  “bisa go internasional dan memperkenalkan wajah kain di Sulawesi Selatan!” ujarnya bersemangat.

Dalam upaya untuk meningkatkan citra dan memasarkan tenun dan songket, Liestiaty F. Nurdin sendiri mengaku  akan mencoba mencanangkan lahirnya hari menggunakan baju nasional di saat kerja. 

“Kalau selama ini dalam seminggu ada hari penggunaan baju batik, saya berharap ada pula hari untuk menggunakan pakaian khas daerah sulawesi selatan. Ini sekaligus bisa jadi bagian untuk mempromosikan  karya tenun dan songket kita, dan membantu  pengrajin di Sulawesi Selatan,”  ujarnya bersemangat.

Sementara itu, Anna Mariana, menyebut tentang pembuatan tenun dan songket Bali Magis, yang merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dari desain motif Bali, dengan Makassar dan Bugis atau disingkat Bali Magis.

Terkait terobosan dan inovasi yang dihadirkan, sebagai desainer yang dipercaya untuk melahirkan tenun songket Bali Magis, Anna mengaku telah menggarapnya dengan bahan dasar dari katun-katun terbaik.

“Baik dari katun sutra maupun sutra murni. Selama ini Makassar sangat terkenal dengan songket khas dari sutra berwarna keemasan. Blink-blink!” ujarnya.

Khusus desain pada tenun dan songket Bali Magis, Anna mengaku membuat  terobosan dan inovasi motif, yakni dengan memadukan ikon-ikon khas Bali dan Makassar, serta membuat beberapa pembaruan.

 “Seperti menerapkan motif bunga dan motif-motif yang bernuansa klasik modern. Namun unik, bernuansa etnik,  sekaligus menarik,  dan tetap memiliki karakter kuat dari Makassar dan Bali!” ungkap Anna.

Anna juga  menyebut, desain itu dibuat dengan se-elegan mungkin, sehingga bisa dinikmati oleh semua golongan, mulai dari generasi milenial, menengah maupun kalangan berusia senior. Harganya pun dibuat bervariasi dan terjangkau.

Menurut Anna,  Indonesia memiliki ribuan budaya yang harus dan tetap dijaga sebagai kekuatan pertahanan negara. Salah satu bagian dari upaya pelestarian budaya ini, adalah melalui kolaborasi dan sinergi budaya wastra tradisional tenun dan songket ini.  

Dengan harapan, ini bisa membawa dampak luas, selain dari sisi pengembangan untuk sinergi dan kolaburasi budaya dari dua daerah, baik Makassar dan Bali, dan juga  bisa berimbas pada pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. 

“Secara otomatis, daerah tersebut terpromosikan lebih luas lagi dan bisa lebih dikenal ke seluruh dunia,” harapnya.

Sejalan dengan ide dari Ibu Gubernur Liestiaty F. Nurdin, Anna  jjuga berharap, motif Bali Magis bisa menjadi motif tenun songket baru yang diminati masyarakat sekaligus bisa laku di pasaran. 

“Sehingga bisa berpengaruh langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengembangan budaya daerah, terutama bagi para penenun- penenun,” imbuhnya.

Anna mengaku menyambut baik tawaran Liestiaty F. Nurdin untuk membina penenun Sulsel, agar bisa mengembangkan produk ini.  

“Kita sama-sama berharap produk ini bisa dikenal lebih luas lagi,  baik di Makassar, Bali bahkan di  seluruh Indonesia!” tutur Anna yang telah merancang launching tenun songket Bali Magis di Makassar,  seusai menghadiri undangan KBRI Jepang untuk menggelar Pagelaran Budaya Indonesia juga fashion show dari karya terbaiknya  di Jepang, pada  November mendatang.

Sabtu, 20 Oktober 2018 (Srf/Na)