Enrekang, sulselprov.go.id - Bencana banjir bandang pada Sabtu malam yang menerjang kota Enrekang dan sekitarnya menyisakan penderitaan bagi masyarakat terdampak, akibat banjir bandang yang melanda kota Enrekang TNI POLRI serta Forkopimda melakukan kerja bakti sosial di depan kantor Puskesmas Kota Enrekang.
Dengan adanya kiriman air dari pegunungan, sehingga air bah meluap pada Sabtu malam, meski hujan kerasnya hanya sekitar 3 sampai 4 jam saja betul-betul meluluh lantakkan harta benda milik warga terdampak dan perkantoran.
Dengan bercampurnya air dan lumpur yang mengalir deras dari pegunungan sehingga merendam beberapa perkantoran di kota Enrekang seperti, Inspektorat, Puskesmas Kota Enrekang dan Polres Enrekang, hingga merusak seluruh property dan dokumen penting lainnya.
Pembersihan di Kantor Puskesmas Kota Enrekang dihadiri oleh 201 Personil, di antaranya Kodim 1419, 60 orang, Polres 40 orang, Kajari 12 orang, Satpol PP dan damkar 18 orang, Orari 4 orang, Baznas 5 orang, DLH 50 orang, BPBD 12 orang.
Ketua Satgas Enrekang Letkol Inf.Augustiar Adinegoro selaku Dandim Enrekang di depan kantor Puskesmas Kota Enrekang mengatakan, "Untuk pelayanan pusat pelayanan masyarakat khususnya di dinas kesehatan saat ini kami fokus pada pembersihan dulu, kemudian pemulihan kantor nanti pembenahan lain".
Rehabilitasi ini masih dalam pendataan apakah kantor ini di rehabilitasi atau akan di perbaiki ini masih kita data, yang penting pembersihan dulu, setelah pembersihan apa apa saja yang perlu kita perbaiki. Rabu 01/05/2024
Lanjut kesan kesan Dandim Enrekang dengan adanya banjir bandang yang meluap mengatakan, untuk kami dari satgas ini menilai yang kejadian banjir dan tanah longsor yang pertama, curah hujan yang saat ini sangat tinggi dan adanya perubahan cuaca yang sangat extrim.
Ini tidak hanya di Enrekang saja sebenarnya secara nasional dan Internasional pun sudah mengalami cuaca seperti ini, kemudian pada tgl 27/04 yang lalu, Enrekang curah hujan yang sangat tinggi, kemudian saluran air juga sudah banyak pendangkalan dan banyak material lumpur juga terbawah pada saat hujan turun.
Turunnya hujan sehingga mempersempit untuk saluran air, sehingga debit air meluap keluar dari saluran air, mungkin kedepannya kita sudah membicarakan dengan Pj Bupati dan forkopimda akan ada perbaikan untuk irigasi, maka itu akan di dalami lagi karena sudah ada pendangkalan lagi akan di perlebar lagi.
Di samping itu juga Enrekang ini rawan banjir dan rawan longsor dan kemudian Enrekang berada di ketinggian ataupun lembah, dan salah satu juga mempersiapkan Skavator untuk memperdalam saluran air tandasnya. (*)