Ketua Umum DPP Syarikat Islam (SI), Hamdan Zoelva menyebut Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebagai gubernurnya gubernur di Indonesia. Itu karena orang nomor satu Sulsel itu merupakan Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI)."Gubernur Sulsel, Bapak SYL ini adalah gubernurnya gubernur di Indonesia. Beliau kakak kelas saya di Kampus Unhas, beliau yang terbaik," kata Hamdan Zoelva pada Pelantikan Pengurus DPW SI Sulawesi Selatan Masa Jihad (Bakti) 2017-2022 Gedung BPN,  Jalan AP Pettarani Makassar, Selasa (26/9) pagi.

Hamdan menyebutkan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo merupakan salah satu putra terbaik dari Sulsel yang dimiliki Indonesia.

Pujian ini dibalas oleh SYL dengan menyebut Hamdan sebagai adik dan saudara.

"Prof Hamdan ini adik dan saudara saya. Kita satu,  yang mengikat kami adalah idealisme keinginan kami melihat Indonesia dan Islam lebih baik," sebut SYL.

SYL juga menyebutkan SI punya peranan penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Dia mengatakan SI dan syariat Islam harus menjadi bagian penguatan bangsa dan negara Indonesia.

"Syarikat Islam ikut memerdekakan Indonesia. SI juga ikut menguatkan Indonesia. Saya dan ayah saya juga tidak pernah jalan tanpa SI, termasuk ketika membangun Universitas Sulawesi," sebutnya.

Pelantikan pengurus SI periode ini mengangkat tema "Konsolidasi Pengurus Melalui Program-program Kerja Keumatan, Dakwah dan Usaha Dagang Menuju Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat".

Hamdan menyebutkan tantangan yang dihadapi umat Islam dan bangsa Indonesia saat ini ada di bidang ekonomi.

"Tantangan bagi umat Islam saat ini adalah keterpinggiran ekonomi sedangkan bagi Indonesia adalah penguatkan ekonomi,"  sebut Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia periode 2013-2015 ini.

Sementara itu, Ketua PW Syarikat Islam Provinsi Sulsel M Tahir Kasnawi mengatakan pada awal berdiri yang hampir bersamaan dengan awal berdirinya Indonesia, SI membangun nilai kebangsaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Pada awal abad ke-20, Cokroamninoto memimpin kekuatan awal hadirnya Indonesia menuju cita-cita untuk Sejahtera.  Ada dua yang diperjuangkan,  yaitu kebangsaan dan nasionalisme terbebas dari penjajahan, kedua, pemberdayaan ekonomi masyarakat berdasarkan nilai Islam," pungkas Tahir Kasnawi.

Selasa, 26 September 2017 (Ak/Na)