Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Tahun 2018 di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Sulsel,  Selasa (25/7/2017).

Ketua KPU Sulsel, Iqbal Latief mengatakan anggaran untuk pelaksanaan pilkada baik pilgub, pilwalkot, dan pilbup disepakati Rp 456 miliar.

Dari angka itu, sebesar Rp 86 miliar akan dibagikan ke 12 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada, Rp 256 miliar dibagilan ke 12 kabupaten/kota yang tidak melaksanakan pilkada namun menggelar pilgub. Sementara sisa dana yang ada dikelola oleh provinsi untuk logistik,  bimbingan teknis (bimtek) dan lainnya.

Iqbal mengatakan, usulan anggaran pilkada mengalami tiga kali perubahan. Pertama diusulkan sebesar Rp 695 miliar, kemudian dikoreksi Rp 470 miliar, dan akhirnya disepakati Rp 456 miliar.

Dia berharap partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi 2018 mendatang bisa lebih baik dibanding sebelumnya. Minimal sama dengan target nasional yakni 77,5 persen.

"Dua pelaksanaan sebelumnya mengalami penurunan. Tahun 2008 sebesar 72 persen, sedangkan tahun 2013 sebanyak 70 persen," urainya.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengusulkan agar tagline atau jargon pilkada mendatang memiliki unsur lokalitas seperti Siri na Pacce.

"Hanya kita di Sulsel yang memiliki itu.  Siri na Pacce itu artinya malu berbuat curang dan menzalimi orang lain," pintanya.

Selain itu, dia menekankan kepada KPU untuk mengelola anggaran Pilkada yang telah disepakati secara bijak, transparan, dan akuntabel.

Selasa, 25 Juli 2017 (Srf/Na)