Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel meminta Bank Sulselbar memprioritaskan penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Disamping itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di kalangan perbankan perlu ditingkatkan, baik dari sisi produk dan pelayanan. 

"Kualitas SDM di kalangan perbankan perlu ditingkatkan baik dari sisi produk dan pelayanan. Apalagi saat ini telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean, dimana persaingan semakin ketat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel selaku Komisaris Bank Sulselbar, Abdul Latif, usai menghadiri Rapat Dewan Komisaris PT Bank Sulselbar, Rabu (13/1/2016).

Selain meminta peningkatan kualitas SDM, Abdul Latif juga mengharapkan manajemen PT Bank Sulsebar memberikan kredit produktif dalam jumlah yang lebih besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan tersedianya lapangan kerja. "Kalau selama ini Bank Sulselbar lebih banyak menyalurkan kredit konsumtif, sekarang sudah harus digeser ke kredit produktif," ujarnya.

Sementara, Direktur Utama PT Bank Sulselbar, Andi Muhammad Rahmat, mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan porsi kredit produktif hingga 40 persen dari total pinjaman yang akan disalurkan sepanjang tahun 2016 ini. Sejauh ini, porsi kredit produktif baru mencapai di kisaran 25 persen sedangkan sebagian besar 75 persen masih terkonsentrasi pada kredit konsumtif.

"Peningkatan porsi kredit produktif hingga 40 persen untuk memacu perekonomian daerah dan meningkatkan kualitas penyaluran pembiayaan," terangnya.

Terkait aset, Rahmat menargetkan aset sebesar Rp14 triliun sepanjang tahun ini. Target tersebut seiring dengan rencana penyertaan modal sejumlah pemerintah daerah selaku pemegang saham perseroan.

"Tahun ini Pemprov Sulsel mengalokasikan dana penyertaan modal sebesar Rp 40 miliar, sehingga total aset secara keseluruhan hampir menyentuh Rp14 triliun," jelas Rahmat.

Rabu, 13 Januari 2016 (Srf/Na)