Makassar, sulselprov.go.id - Pelaksana Harian (PLH) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Aslam Patonangi, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyambut baik pencanangan dan sosialisasi tenaga cadangan kesehatan yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

Diketahui, proses tersebut selain melibatkan pemerintah provinsi maupun kabupaten kota se-Indonesia, juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan seluruh pihak terkait termasuk para pencinta alam. 

Menurut Andi Aslam Patonangi, program tersebut merupakan kebutuhan yang sangat kontekstual saat ini. Apalagi dengan adanya penambahan tenaga cadangan kesehatan di seluruh daerah di Indonesia, termasuk 24 kabupaten di Sulsel. 

"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat mendukung penuh ini. Ini adalah menjadi awal dan momentum untuk melakukan pencanangan tenaga kesehatan," ungkap Andi Aslam saat mewakili Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam acara Pencanangan dan Sosialisasi Tenaga Cadangan Kesehatan yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Rabu, 21 Desember 2022. 

Menurut mantan Bupati Pinrang dua periode itu, pencanangan dan sosialisasi tenaga cadangan kesehatan ini, mengarah kepada kemampuan cepat tanggap, jika terjadi kondisi krisis dan kedaruratan atau emergency di sebuah wilayah. 

"Semua komponen harus masuk, karena semua akan berbasis data. Oleh karena itu, baru bisa berjalan baik, kalau misalnya semua pihak terlibat termasuk Pemprov Sulsel," katanya. 

Untuk itu, Andi Aslam mengajak seluruh elemen untuk mensupport program pencanangan dan sosialisasi tenaga cadangan kesehatan tersebut. Ini akan menjadi sebuah keuntungan juga bagi kabupaten kota, khususnya di Sulsel itu sendiri. 

Apalagi, kata dia, Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman memiliki banyak program terkait bencana dan kesehatan. 

Lebih jauh ia menjelaskan, kegiatan ini sangat luar biasa. Menteri Kesehatan memaparkan bagaimana revolusi kesehatan seperti transplatasi bisa dilakukan di rumah sakit kabupaten, sehingga orang tidak perlu kemana-mana. Begitupun untuk transplantasi ginjal, cuci darah, tidak perlu lagi ke rumah sakit yang jauh karena semua kabupaten bisa. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, program tersebut merupakan upaya untuk menghadapi berbagai bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam. 

"Saya pengen ini jalan, saya ingin betul-betul ini matang, kita ingin melakukan latihan untuk menghadapi perang bencana alam dan lainnya," harap Menkes RI yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin. 

Selain itu, ia menjelaskan bagaimana pembiayaan kesehatan dan transformasi di bidang kesehatan harus betul-betul terwujud. 

"Digitalisasi harus masuk, ini yang ingin saya bangun, supaya kalau ada bencana bisa digunakan, dan ini harus ada pelatihan. Tentara aja harus ada pelatihannya," tuturnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala BNPB, Kepala BMKG, Sekjen Menkes RI, Kadis Kesehatan Sulsel, Kadis Kesehatan kabupaten kota se-Sulsel dan seluruh elemen masyarakat lainnya. (*)