Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono menyerahkan bantuan berupa mobil ambulans dan rompi anti peluru dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kepada Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti (WYC) di Lapangan Upacara Yonif Raider 700/WYC, Selasa (17/4/2018).

Bantuan yang diberikan berupa satu ambulans tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dari Bank Sulselbar dan sebanyak 100 rompi. Rompi ini merupakan bantuan untuk tahap pertama dari total 500 rompi yang rencananya akan diberikan.

Menurut Soni, pemberian bantuan ambulans dan rompi adalah untuk membantu Yonif Raider 700 WYC dalam menjalankan tugas, karena selama ini dinilai sangat membantu Pemerintah Sulsel dan masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di Sulsel.

"Saya bertanya kepada (Kepala) Kesbangpol, apa itu Yonif 700, bahwa itu merupakan pasukan khusus Kodam XIV Hasanuddin,  itulah yang selama ini membantu kita dengan penuh semangat pak begitu katanya," sebutnya.

Bantuan ini adalah bantuan yang dijanjikan oleh Gubernur Sulsel sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo kepada Yonif Raider 700/WYC.

Soni membeberkan, saat pertama kali bertugas di Sulsel oleh Presiden RI Jokowi melalui Mendagri dipesankan untuk langkah pertama adalah bersilaturrahim dengan Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti.

Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan, berterima kasih, atas kunjungan Soni ke Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti.

"Semua bisa bersilaturrahmi dengan Bapak Penjabat Gubernur Provinsi Sulsel yang baru beberapa hari menjabat dalam rangka mempersiapkan peralihan kepemimpinan di provinsi ini dalam sebuah proses Pilkada," sebutnya.

Agus juga menjelaskan kepada gubernur, pasukan Yonif Raider 700/WYC adalah pasukan yang menjadi pasukan cadangan Pangdam yang bisa digerakkan di seluruh wilayah Kodam dan juga punya kemampuan berbeda dengan satuan-satuan yang lain.

Adapun bantuan ambulans ini atas permintaan Kodam kepada Gubernur, untuk digunakan latihan dan juga untuk digunakan dalam pertolongan medis.

"Ini buat kalian latihan dan buat keluarga mu. Karena memang dulu kita mengajukan kepada Pak Gubernur, ada beberapa kasus istri-istri prajurit ini terlambat mendapat pertolongan pada saat melahirkan. Jadi dia terlambat tertolong," paparnya.

Terutama bagi anggota TNI dan keluarganya yang berada di luar asrama Yonif Raider, di wilayah-wilayah Komando Resor Militer (Korem).

Selasa, 17 April 2018 (Srf/Na)