Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah Makassar untuk menyukseskan program ketahanan pangan khususnya di bidang pertanian. Kerjasama ini dilakukan mulai dari proses pemilihan bibit, pendampingan kepada para petani, pengolahan produk pasca panen hingga pemasaran baik dalam negeri maupun ekspor. 

Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan Rektor Unismuh Makassar Prof. Abd. Rahman Rahim yang berlangsung di ruang kerja Wagub, Selasa (25/9).

Rektor Unismuh Makassar Prof. Abd. Rahman Rahim mengatakan sebagai perguruan tinggi, Unismuh Makassar mengharapkan dukungan Pemprov Sulsel agar semua program dapat berjalan dengan baik termasuk sinergi antara pemerntah dan peerguruan tinggi yang diharapkan terjalin lebih baik lagi dan bermuara pada kesejahteraan rakyat. 

“ Kelebihannya kita karena pendidikan tinggi, disitu ada riset, disitu ada pengabdian masyarakat. Dan yang terpeting bagaimana masyarakat bisa sejahtera melalui kerjasama antara pemprov dengan perguruan tinggi, dan Unismuh mengambil peran di sini”, Kata Rahman. 

Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan khususnya potensi sulsel pada daerah agrarian, saat ini yang dikembangkan Unismuh adalah budidaya jagung. Bahkan program ini telah disinergikan dengan Kementerian Pertanian dan memperoleh hibah sebanyak 20 ribu bibit jagung. Nantinya bibit ini akan disebar kepada masyarakat di Sulsel.

“Ini yang akan kita sebar ke masyarakat, dengan demikian insyaallah nanti masyarakat akan mudah dalam memperoleh bibitdan kemudian unismuh pendampingan agar kualitas produk itu akan lebih bagus dan unismuh juga ambil peran untuk pengolahan pasca panen. Dan unismuh ambil peran sampai pada pemasarannya. Dan ini terpenting didukung oleh pemprov.” Jelasnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman merespon positif program ketahanan pangan khususnya budidaya jagung yang dikembangkan Unismuh. Pemprov bahkan akan membantu hingga pada tahap pemasaran dan ekspor sehingga akan lebih memudahkan petani. Termasuk memastikan maksimalnya sistem irigasi yang menunjang pertanian.

“ini ada program saudara saudara kita yang di muhammadiyah program di bidang pertanian. Kita juga kan di pertanian. Kami juga program untuk bagaimana sistem irigasi kita perhatian kesana. Kebetulan muhammadiyah kita tau  banyak juga warganya yang istilahnya punya wadah ikatan itu kuat sehingga kita lebih mudah kontrol di bawah bagaimana penerapannya, sehingga kita minta nanti saling berkoordinasi”. Jelas Andi Sudirman. 

Rencananya, 20 ribu bibit gratis akan disebar kepada kelompok tani yang terdapat di lima daerah di Sulsel seperti Gowa, Takalar dan Jeneponto. Penyerahan bibit secara simbolis dijadwalkan akan berlangsung 3 Oktober mendatang di Doja, Limbung Kabupaten Gowa.

Selasa, 25 September 2018 (Srf/Na)