Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama seluruh unsur Forkopimda Sulsel serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan mengikuti peringatan malam Nuzulul Qur'an melalui Video Conference, Sabtu, 9 Mei 2020.
Peringatan malam Nuzulul Qur’an yang merupakan malam turunnya Al Quran untuk seluruh umat manusia, khususnya umat Islam melalui Nabi Muhammad SAW dilaksanakan setiap 17 Ramadhan ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya karena dilaksanakan ditengah pendemi Covid-19.
Nurdin Abdullah yang berada di Kabupaten Luwu Timur dalam rangkaian kunjungan kerjanya mengaku, malam Nuzulul Qur'an tahun ini sangat berbeda karena terjadi pendemi covid-19, sehingga melalui doa bersama wabah ini segera berakhir.
"Harapan kita bersama tentunya semoga di malam Nuzulul Quran, malam yang penuh keberkahan, berkat doa kita semua, Allah SWT segera mengangkat virus ini, sehingga kehidupan bisa kembali normal," ungkap Nurdin.
Dia menyebutkan, pendemi covid-19 telah memberi dampak yang luar biasa diberbagai sektor, yang tentunya harus bisa diantisipasi melalui berbagai kebijakan.
"Banyak masalah yang muncul karena wabah ini, dan pemerintah terus berusaha semaksimal mungkin mengatasi hal ini dengan berbagai instrumen dan kebijakan serta tentunya melalui dukungan dan bantuan semua pihak sehingga kita segera bisa melewatinya dengan baik," sebutnya.
Nurdin Abdullah menambahkan, ditengah pendemi covid-19, bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak yang menyumbangkan baik pikiran, tenaga maupun peralatan medis dan sembako.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam memberikan sumbangsih berupa pikiran, tenaga, maupun lainnya dalam upaya penanganan covid-19, termasuk komponen gugus tugas covid 19 baik di jajaran provinsi maupun kapupaten kota yang telah bekerja keras memproteksi wabah ini dan terkhusus lagi para petugas medis yang sementara berjuang saat ini," tambahnya.
"Saya optimis semoga dengan kerja keras kita semua, di bulan Mei ini, kita bisa kembali ke titik normal kembali," tutupnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulsel, Anregurutta, KH. Sanusi Baco dalam Tausiyahnya mengatakan Allah SWT menurunkan mukjizat dan kitab suci kepada sejumlah Nabi dan Rasul meskipun diantaranya terpisah antara kitab suci dan mukjizat .
"Setiap Nabi dan Rasul mendapatkan mukjizat yang berbeda seperti pada Nabi Isa As kitab sucinya adalah Injil tapi mukjizatnya adalah mampu menyembuhkan orang sakit, karena yang dihadapi Nabi Isa saat itu adalah golongan orang-orang yang ahli akan ilmu kesehatan, Nabi Musa As kitab sucinya Taurat tapi mukjizatnya adalah untuk melawan golongan ahli sihir, sementara Nabi Muhammad SAW baik kitab suci maupun mukjizatnya sama yakni Al Quran, karena yang dihadapi adalah umat yang ahli dalam tata bahasa dan satra, dan sampai saat ini belum ada yang mampu menandingi tingkat tata bahasa dan kesusateraan Al Quran, inilah salah satu keistimewaan Kitab Suci Al Quran," ungkap Kiyai Sanusi Baco.
Ulama Kharismatik Sulsel ini menjelaskan, di dalam Al Quran salah satu inti ajarannya adalah Ad- daruriyatul khams, yang menekankan kepada seluruh umat muslim berkewajiban memelihara agamanya, keturunan, memelihara akal, memelihara harta benda, memelihara jiwa (mengharamkan pembunuhan termasuk bunuh diri) karena nyawa atau jiwa adalah salah satu bangunan Allah. Maka jangan sekali kali sengaja merusak bangunan Allah.
"Hal ini pulalah yang mendasari terbitnya himbauan pemerintah dan ulama diera pendemi Covid 19 saat ini. Yang salah satunya adalah meniadakan sementara sholat jamaah di tempat ibadah, hal ini dimaksudkan tidak lain karena dalam rangka menjaga memelihara jiwa hamba Allah, bangsa dan umatnya," imbuhnya.
Sabtu, 9 Mei 2020 (Kominfo)
Peringatan Malam Nuzulul Qur'an, Gubernur Berharap Melalui Doa Bersama Pendemi Ini Segera Berakhir
by Admin
301 pengunjung
