Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerima Pimpinan PT Pertamina Regional VII beserta rombongan di Ruang Kerja Gubernur Sulsel, Selasa (26/9).

GM Marketing Operation Regional Pertamina VII, Joko Pitoyo melaporkan terkait distribusi elpiji 3 kg dan peruntukannya ke masyarakat.Joko mengatakan, gas elpiji tiga kilogram merupakan gas bersubdisi bagi masyarakat kurang mampu. Namun sejauh ini ternyata lebih banyak digunakan masyarakat mampu.

Dari data Pertamina, sebanyak 1500 ton dari penjualan gas, 92 persen diantaranya gas tiga kilogram. Sisanya pengguna gas yang non subsidi itu hanya 7 sampai 8 persen.

"Padahal elpiji 3 kg diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu," kata Joko Pitoyo selaku GM Marketing Operation Regional Pertamina VII.

Joko menjelaskan, berdasarkan keputusan Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), pengguna gas tiga kilogram hanya diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp1,5 juta.

Untuk melaksanakan keputusan menteri dan agar kebijakan subsidi pada masyarakat tepat sasaran, maka Pertamina meluncurkan produk baru Bright Gas. Gas ini memiliki berat 5,5 kilogram dan bukan gas subsidi.

Gas dengan tabung berwarna merah muda itu diperkenalkan ke Gubernur Sulsel. Joko mengakui bahwa produk ini sudah diperkenalkan di berbagai provinsi di Indonesia.

Pertamina sendiri berharap masyarakat dapat beralih menggunakan gas 5,5 kilogram ini. Salah satu yang dilakukan adalah dengan penukaran tabung, promo serta mengimbau aparatur negara untuk beralih.

Joko menjelaskan, terkait kelangkaan yang sempat terjadi di Pangkep atau di wilayah kepulauan yang ada di Sulsel beberapa waktu yang lalu, dikatakan jika kelangkaan LPG bisa saja karena banyak faktor.

"Di Sulsel beberapa bulan terakhir sebenarnya tidak ada masalah. Bahkan lebaran kemarin lancar dan tidak ada kekosongan. Dengan adanya Bright Gas ini, justru menambah ketersedian yang ada,  menambah variasi pilihan masyarakat," sebut Joko.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menilai, produk ini akan didukung oleh Pemprov Sulsel.

"Sulsel memang menjadi tempat uji coba berbagai program nasional. Uji coba di Sulsel akan menjadi indikator baik tidaknya secara nasional. Termasuk kebijakan soal minyak dan gas," ujar SYL.

Bahkan SYL meminta untuk dibuat desk khusus dan satgas mengawal program Pertamina ini.

SYL juga berharap produk baru ini diperkenalkan dan disosialisasikan pada masyarakat di HUT ke-348 Sulsel pada 19 Oktober mendatang.

Selain itu, SYL meminta Pertamina menyediakan bahan bakar untuk pesawat-pesawat yang ada di Bandara Bua di Palopo.

Rabu, 27 September 2017 (Ak/Na)