Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang membuka acara Forum Komunikasi Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan di Hotel Quality Makassar, Senin (14/8/2017).

Kegiatan itu dihadiri perwakilan dari 28 universitas yang memiliki program studi (prodi) Pertambangan, sejumlah perusahaan tambang seperti Freeport, Semen Tonasa, dan sejumlah praktisi pertambangan.
Agus dalam sambutannya mengatakan, banyak persoalan terkait pertambangan yang dihadapi saat ini.

Mulai dari aktifitas tambang ilegal, kontribusi perusahaan tambang yang masih minim ke daerah hingga keterlibatan tenaga kerja lokal yang masih dinomorduakan. Termasuk program Corporate Social Responsibility (CSR) yang masih belum maksimal. Belum lagi persoalan lingkungan yang selalu menjerat aktifitas tambang.

Dia berharap kegiatan Forum Komunikasi Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan mampu memberi rekomendasi dalam memperbaiki permasalahan yang ada saat ini.

Menurutnya, pemerintah punya tugas bagaimana menekan angka kemiskinan untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satu yang harus beri kontribusi untuk itu adalah perusahaan pertambangan.

Namun fenomena yang terjadi, kadang perusahaan tambang menjaga eksklusifitasnya.

Dia mencontohkan perusahaan tambang yang ada di Sengkang. Pernah suatu ketika, masyarakat sekitar butuh ambulans dari perusahaan itu untuk mengangkut orang sakit. Namun prosedur peminjaman sangat rumit karena harus bersurat dulu ke pusat.

"Perusahaan tambang harus lebih memperhatikan persoalan-persoalan di sekitarnya," kata Agus.

Dia juga berharap perguruan tinggi yang memiliki Prodi Pertambangan mampu mencetak alumni yang punya kapabilitas dan kredibilitas berstandar internasional dan mampu bersaing dengan alumni dari luar negeri.

Senin, 14 Agustus 2017 (Amr/Er)