Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menggelar buka puasa bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono dan masyarakat Sulawesi Selatan se-Jabodetabek di Sahid Jaya Hotel Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jum'at (25/5/2018).

Kegiatan buka puasa ini dalam rangka menjalin dan mempererat silaturrahim antara Pemerintah Sulsel dan warganya.

Hadir tokoh masyarakat, pengusaha, pejabat Pemprov Sulsel, pimpinan daerah kabupaten/kota, dan warga yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) se-Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Setelah, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, lagu Mars Sulsel juga diperdengarkan pada kesempatan ini.

"Alhamdullialh, setelah melalui serangkaian persiapan, akhirnya kita bisa selenggarakan acara silaturrahmi buka puasa dengan KKSS dalam keadaan berbahagia dalam bulan penuh barokah ini," kata Soni Sumarsono.

Kesempatan ini juga Sumarsono untuk menfaatkan memperkenalkan diri sebagai orang yang diberikan amanah untuk memimpin Sulsel saat ini. 

"Saya bersama isteri saya Tri Rachayu diberikan kepercayaan oleh Presiden Republik Indonesia, memimpin Sulsel selama masa transisi Pilkada 2018 ini di Sulsel," sebutnya. 

Baginya acara ini penting untuk bersilaturrahim dalam memimpin Sulawesi Selatan, apalagi orang Sulsel tersebar dimana-mana. Kehadirannya di Jakarta sekaligus bersilaturrahmi dengan masyarakat Sulsel di Jakarta. 

"Saya juga ingin membangun kekeluargaan yang lebih erat, dengan tokoh dan masyarakat Sulsel di Jakarta ini," katanya. 

Doa juga diharapkannya dari masyarakat dalam memimpin Sulsel. Diawal dia ditugaskan, sempat berpikir bahwa Sulsel adalah daerah dengan karakter keras. Namun, setelah bertugas, asumsi tersebut berubah dan menyebut Sulsel sebagai daerah yang tenang dan sejuk. Sehingga yakin tugasnya dapat berjalan dengan baik. 

Sumarsono juga menyampaikan akan memimpin Sulsel hingga 17 September mendatang, hanya jika tidak ada sengketa pemilihan Gubernur Sulsel, namun jika ada, tugasnya akan diperpanjang. 

"Mudah mudahan semua bisa berjalan dengan lancar dan baik," harapnya. 

Di Sulsel, Sumarsono menyampaikan tidak punya program khusus, kecuali melanjutkan program yang sudah dicanangkan. Penambahan program hanya dilakukan untuk mengisi celah-celah kekosongan terhadap program yang belum sempat dipikirkan dan dilaksanakan, seperti menghadirkan lagu Mars Sulsel, yang diusianya hampir empat abad belum memiliki lagu mars. 

"Hari ini untuk pertama kalinya diperdengarkan di depan KKSS, Mars Sulsel inilah yang menjadi mars pegangan kita semuanya.  etnis boleh berbeda, anda Bugis,  Makassar, Toraja, Mandar tetapi mars Sulselnya satu saja," ujarnya. 

Sumarsono dalam bekerja di Sulsel memegang empat nilai, yaitu, sipakatau, sipakainge, sipakalebbi dan sipatokkong. Nilai-nilai ini yang diyakininya mampu membawa Sulsel menjadi lebih baik. 

Hadir juga, Pj Sekda Pemprov Sulsel, Tautoto Tana Ranggina dan tokoh masyarakat Sulsel diantaranya, Anggota DPR RI dan Wakil Ketua KKSS, Andi Jammaro Dulung, Anggota DPR RI, M Luthfi A. Mukti, Anggota Komisi III DPR RI, Akbar Faisal, Dirjen PUPR, Syahrir Burhanuddin, mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Andi Mattalatta dan sejumlah tokoh lainnya.

"Acara ini sangat bagus, karena Gubernur Sulsel bisa bersilaturrahim dengan tokoh dan masyarakat Sulsel di sini, kita bisa bertemu, banyak yang saya kenal tetapi baru bisa ketemu disini," kata Luthfi A. Mukti.

Dalam acara ini, Sumarsono memberikan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin. Serta, menyerahkan piagam kepada KKSS Sulawesi Selatan atas peran serta menjaga kerukanan, Perdamaian dan kemajuan bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

Persembahan seni diberikan berupa tarian tradisional, hiburan nasyid dan penari Sufi.

Adapun beberapa menu kuliner khas Sulsel yang disajikan diantaranya, barongko, pisang ijo, sikaporo dan pallubasa.

Jumat, 25 Mei 2018 (Srf/Er)