Kabupaten Wajo merupakan salah satu daerah penghasil kain sutera terbesar di Indonesia. Produk tenun sutera mereka adalah yang terbaik di Indonesia.

Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono bersama isterinya yang juga Pj TP PKK Sulsel, Raden Roro Tri Rahayu, berkunjung ke sentra pembuatan sutera sebagai salah satu agenda kunjungan kerjanya.

Dia mengunjungi tempat pembuatan sutera Losari Silk Sengkang yang terletak di Jalan Andi Baso Patinro Sompe. Di sini, dia melihat langsung proses pembuatan kain yang terbuat dari serat protein alami kepompong.

Sumarsono dan isteri juga berkunjung ke butik sutera yang terletak di lantai dua di tempat yang sama, untuk melihat sutera yang sudah berbentuk kain jadi dan pakaian. 

"Saya biasanya satu pasang sama ibu, kembaran," kata Sumarsono sembari memegang kain sutera bermotif pelangi zig-zag dengan dasar kain berwarna hitam.

Sumarsono menilai, sutera Sengkang sangat perlu dikembangkan dengan motif beragam dengan hasil inovatif.

"Secara umum paradigmanya adalah pengembangan inovasi daerah, karena pemerintah pusat mendorong setiap daerah memiliki inovasi dan produk unggulan, dan Wajo memiliki sutera," ujarnya.

Menurutnya, diversifikasi produk penting. Jadi, di Wajo bukan hanya menjual kain putih. Ia menilai, yang kurang di pengembangan sutera adalah proses diversifikasi produk di Wajo.

"Sutera pada umumnya konsumennya adalah orang usia tua, sekarang bagaimana juga bisa menjangkau generasi muda dan pelajar," sebutnya.

Diversifikasi ini survei pasar. Sehingga, bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

"Ini harus diback-up pemerintah daerah, nanti secara umum gudangnya sutera ada di Sengkang, akan mengukuhkan peranannya sebagai penghasil sutera," pungkasnya.

Kamis, 10 Mei 2018 (Srf/Er)