Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono membenarkan jika semalam, Jum'at (29/6/2018) puluhan orang tua siswa mendatangi rumah jabatan Gubernur Sulsel meminta kejelasan atas sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Mereka aspirasinya pada Gubernur. Sekira pukul 22.55 Wita sekitar 30 orang datang, mereka masuk melalui Jalan Sungai Tangka. Mereka bertahan hingga pukul 01.00 dini hari.

"Mereka kemarin kecewa karena penerimaan murid baru tidak lancar pada tahun ini, ada yang datang ke Rumah Jabatan Gubernur sampai jam satu malam. Karena merasa ada hambatan penerimaan anak-anak SMA," katanya, saat menghadiri acara halal bi halal di Masjid Cheng Hoo di Jalan Tun Abdul Razak Kabupaten Gowa, Sabtu (30/6/2018).

Sumarsono menjelaskan bahwa, di Sulsel saat ini menerima siswa baru dengan sistem zonasi. Calon siswa diberikan kesempatan memilih tiga sekolah.

Ia kemudian menemui para orang tua murid, untuk itu ia meminta untuk kembali pulang ke rumah, sembari mencari solusi yang ada, termasuk dengan Dinas Pendidikan Sulsel.

Selanjutnya di waktu siang hari setelah menghadiri acara di masjid tersebut, Sumarsono bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan, Irman Yasin Limpo (IYL) membahas terkait hal ini. Dinas Pendidikan kemudian menggelar pertemuan orang tua siswa dan menggelar konferensi pers.

Gubernur kemudian mengambil kebijakan dengan memunda pengumuman PPDB Sulsel hingga Rabu karena sistem IT terserang hackers.

Dengan mediasi yang diberikan oleh gubernur, penjelasan yang telah diberikan oleh panitia tadi pagi dan adanya penundaan pengumuman, orang tua siswa pun mengaju puas.

"Terima kasih dan hormat dari orang tua siswa kepada Bapak Gubernur atas semua bantuan dan perhatiannya," kata Munzil selaku orangtua siswa.

Sementara itu, orang tua siswa lainnya Misbahuddin Bahru, yang sempat datang ke rumah jabatan juga mengaku puas dengan mediasi dan solusi yang diberikan oleh Gubernur.

"Terus terang setelah menyampaikan hal tersebut kami orang tua murid mengaku puas dan betul-betul merasa diperhatikan oleh Gubernur," sebutnya.

Penundaan pun tidak masalah bagi mereka, namun harus tetap diawasi dan tidak ada siswa dan orang tua siswa yang merasa dirugikan.

"Kami telah beramai-ramai mengirimkan SMS ucapan terima kasih kepada gubernur melalui staf ahlinya," pungkasnya.

Sabtu, 30 Juni 2018 (Srf/Er)