Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 5.000 Prona atau sertifikat hak milik kepada masyarakat Sulsel di Lapangan Andi Makkasau, Kota Parepare Provinsi Sulsel, Senin (2/7/2018).
Dari 5.000 sertifikat yang dibagikan, dihadiri oleh 3.000 penerima sertifikat. Pada pembagian di kota Parepare sebanyak 11 kabupaten/kota Parepare hadir. Setiap daerah mengirimkan 200-800 orang perwakilan hadir pada penyerahan ini.
Jokowi bersama isteri, Iriana Joko Widodo dan Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono bersama isteri tiba di kota Parepare pada pukul (12.00 Wita) dengan menggunakan helikopter jenis super Puma dari Bandara Lanud Hasanuddin.
Jokowi didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Indonesia, Sofyan A. Djalil dan Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono menyerahkan sertifikat pada perwakilan 12 orang secara simbolis.
Joko Widodo merasa senang bisa hadir di Kota Parepare, kota kelahiran mantan Wakil Presiden RI, BJ Habibie.
"Saya senang sekali hari ini bisa hadir di kota Parepare, kota kelahirannya Pak Habibie, betul?" tanyanya membuka sambutan.
Ia juga meminta kepada warga yang sudah menerima sertifikat untuk memperlihatkan sertifikat yang telah diberikan.
"Sudah terima sertifikatnya? coba diangkat tinggi-tinggi. jangan diturunkan dulu, mau saya hitung, ini yang tertulis di sini, 5 ribu sertifikat," kata Jokowi.
Ia juga senang karena ini merupakan bagian dari 126 (100) juta lebih bidang yang harus disertifikatkan di Indonesia. Namun, tercatat hingga tahun 2015 lalu, baru 46 juta yang bersertifikat. Jokowi menyebutkan, artinya masih ada 80 juta bidang yang harus disertifikatkan.
"Dulunya, setiap tahun kurang lebih 500-600 ribu sertifikat yg keluar di seluruh Indonesia, artinya, kalau dihitung, kita harus tunggu 160 tahun semua bidang tanah tersertifikat. Mau nunggu 160 tahun?," ujarnya.
Ia memerintahkan Menteri ATR, menaikkan jumlahnya sejak tahun kemarin dimana dikeluarkan 5 juta sertifikat di seluruh Indonesia. Tahun ini, 7 juta sertifikat harus keluar dari kantor BPN, tahun depan 9 juta.
Ia juga mengucapkan terima kasih pada kantor BPN, karena target kemarin terlampaui. Tahun ini, Ia juga memberikan warning kabupaten/kota untuk dapat memenuhi target yang ada.
Jokowi menyampaikan, sertifikat ini penting untuk membuat masyarakat jadi tenang, karena hak hukum menjadi jelas. Terdapat nama pemegang hak, luas yang dikuasai.
"Jadi jelas sekali, kalau ada sengketa, itu pemegang hak ini sudah tenang. Karena kalau setiap saya ke daerah (kampung), selalu yang masuk ke telinga saya, sengketa lahan. Karena memang 80 juta belum tersertifikat. Antara masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan BUMN, dan antara bapak dan anak," ujarnya.
Jokowi menyampaikan pesan, kalau sudah dipegang, sertifikat tersebut dijaga dengan baik, diberi plastik dan difotokopi, jika aslinya hilang bisa diurus di BPN.
Jika ada warga yang ingin menggunakan sebagai agunan bank, Jokowi menyampaikan tidak masalah, tapi sebelum dipakai untuk jaminan ke bank, dihitung dulu. Apakah memiliki kemampuan untuk mencicil.
Jokowi juga menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga iklim pasca Pilkada agar tetap kondusif.
Usai memberikan sambutan, Jokowi memberikan hadiah berupa sepeda kepada pemenang kuis.
Semenatara, Soni Sumarsono dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan kerja Presiden Jokowi dan Ny. Iriana.
"Kami mengucapkan selamat datang di Sulsel dan terima kasih atas kunjungan kerja Bapak yang sungguh sangat berarti dan kami nantikan ini, mari kita beri applause (tepuk tangan)," seru Sumarsono.
Dihadapan Presiden RI, Sumarsono menyampaikan, bahwa Provinsi Sulsel telah menyelenggarakan Pilkada yang berjalan lancar, ini karena memegang falsafah, jiwa dan raga masyakarat Sulsel.
"Kami teleh memenuhi harapan Bapak Presiden, Pilkada yang berlangsung aman, nyaman dan damai," ujarnya.
Terdapat harapan besar pada proyek-proyek besar yang ada di Sulsel, terutama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).
Ini proyek yang luar biasa di Indonesia, tidak hanya menjadi pensuplai listrik, tetapi juga sebagai destinasi wisata dan media pendidikan," terangnya.
Hal ini menjadi bukti bahwa Sulsel adalah gerbang Indonesia Timur.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, Sofyan A. Djalil dalam pengantarnya mengatakan di Sulsel akan disertifikatkan hingga 120.000 sertifikat dengan target pada tahun 2025.
"Mudah-mudahan tanah yang belum tersertifikat tahun depan bisa dilakukan oleh BPN dan tahun depannya lagi, target tahun 2025 sudah terdaftar semua," sebut Sofyan.
Untuk itu, Ia mengimbau masyarakat, untuk menyiapkan dan menunjukkan batas tanah serta dokumen hukum sehingga mudah untuk disertifikatkan.
"Manfaatnya banyak, ada kepastian hukum, bisa dipakai jadi modal, tidak perlu lagi ke rentenir, tetapi bisa ke bank," paparnya.
Warga pun merasa terbantu dengan hadirnya penyerahan sertifikat ini. Haji Santara misalnya yang tiba bersama 90 orang lainnya dari Desa Balang-Balang Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros merasa senang dengan program sertifikat tanah gratis ini.
Kami senang, ini bagus, sangat membantu kami," sebut pria yang berprofesi sebagai petani ini.
Demikian juga dengan Muli, Warga Desa Gona, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, merasa sangat terbantu dengan program sertifikat gratis ini.
"Kami nilai sangat bagus, saya dan rombongan telah tiba sejak jam 2 subuh dan saya mensertifikatkan tanah saya sekitar setengah hektar," sebutnya.
Selanjutnya, Jokowi menuju Kabupaten Sidrap untuk peresmian pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) Sidrap. Besoknya Jokowi akan meninjau pembangunan proyek Bendungan Paselloreng di Kecamatan Gilireng, Selasa (3 Juli 2018) di Kabupaten Wajo.
Senin, 2 Juli 2018 (Srf/Yy)