Makassar, sulselprov.go.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Kementerian Sosial RI menyerahkan Santunan Kepada Ahli Waris Korban Bencana Sosial, Bantuan Kearifan Lokal, dan Bantuan Bufferstok Bencana Sosial Tahun 2024, di Rumah Jabatan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat malam, 1 November 2024.
Santunan diserahkan langsung Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman, Sekertaris Direktorat Jenderal (Sekditjen) Perlindungan Jaminan Sosial Kemensos RI Beni Sudjanto, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kemensos RI Adrianus Alla, dan Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Masriani Mansyur.
Jufri mengatakan, santunan yang diberikan Kementerian Sosial kepada masyarakat korban bencana sosial ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang terkena musibah.
"Kita bersyukur malam ini, kita bersyukur bukan karena terkena musibah, bukan. Kita bersyukur karena apa yang diinginkan rakyat selama ini, malam ini terwujud. Bahwa negara itu harus hadir ketika masyarakat atau rakyat itu mengalami musibah dan itu bagian dari Asta Cita Presiden saat ini," ungkapnya.
Jufri pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemensos atas bantuan yang diberikan tersebut. Menurutnya, hadirnya Kementerian Sosial memberi dorongan bagi pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk percaya diri dengan keberadaan Kementerian Sosial yang peduli terhadap masyarakat.
"Saya melihat Kementerian Sosial dari dulu memang seperti ini selalu hadir ketika orang butuh bantuan dan sekarang dibawah kepemimpinan Gus Ipul (Saifullah Yusuf) Insya Allah itu akan lebih baik. Dengan hadirnya Kementerian Sosial saat ini, ini memberi rasa percaya diri kepada rakyat kita bahwa jangan khawatir apapun yang terjadi ada Kementrian Sosial," terangnya.
Sementara itu, Sekertaris Direktorat Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial Kemensos RI Beni Sudjanto mengatakan bantuan yang diberikan Kemensos tidaklah seberapa untuk penanganan bencana alam dan bencana sosial.
Terkait bantuan yang diberikan, lanjut Beni, yakni untuk santunan korban kebakaran dan tenggelam kepada ahli waris yang diharapkan dapat membantu meringankan beban ahli waris atas musibah yang terjadi.
"Saya titipkan untuk dimanfaatkan sebaik mungkin bantuannya, lalu kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar yang paling pertama. Kemudian dipenuhi untuk kebutuhan-kebutuhan yang sekiranya bisa digunakan untuk pemberdayaan, khususnya ahli waris yang mempunyai usaha rintisan-rintisan, silahkan dimanfaatkan karena kami dengan rasa berbelasungkawa terhadap musibah yang terjadi, maka secara ekonomi harus dikuatkan, " ujarnya.
Adapun total bantuan yang diberikan Kementerian Sosial, kata Beni, untuk korban kebakaran dan tenggelam di empat kabupaten di Sulsel berupa tabungan dengan total untuk 12 penerima santunan sebesar Rp 160 juta. Untuk bantuan kearifan lokal, Kemensos menyerahkan bantuan kepada dua kelompok masyarakat, yakni kelompok Betari Senja, Kabupaten Soppeng dan Kelompok Posyandu Lansia Baji' Pa'Mai Kabupaten Takalar dengan total bantuan masing-masing sebesar Rp 50 juta.
Beni menambahkan, untuk bantuan berupa Bufferstok diberikan untuk Bufferstok bencana alam senilai Rp 1,8 miliar dan Bufferstok bencana sosial atau non alam senilai Rp 448 juta dan diharapkan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan didistribusikan secara merata berdasarkan pemetaan wilayah kerawanan bencana yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. (*)