Makassar, sulselprov.go.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menghadiri Forum Pemaparan Hasil Penyusunan Matriks Peta Jalan Pembinaan Ideologi Pancasila Pemerintah Daerah Provinsi Regional III (Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi) di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Rabu, 1 Oktober 2025.
Peta jalan pembinaan ideologi Pancasila ini merupakan dokumen strategis yang berfungsi sebagai arah kebijakan, sasaran, serta langkah implementasi pembinaan ideologi Pancasila secara terukur, terencana, dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut akan menjadi pedoman pemerintah daerah dalam memastikan setiap program pembangunan, baik terkait ideologi, wawasan kebangsaan, penguatan karakter bangsa, maupun bela negara. Selalu berpijak pada nilai-nilai Pancasila.
Acara ini dibuka oleh Deputi Bidang Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Surahno, serta dihadiri perwakilan dari sembilan provinsi di kawasan Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
Menurut Surahno, BPIP hadir untuk mewujudkan salah satu Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, yakni memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
“Kami harap BPIP seluruh provinsi berperan aktif mengawal arah kebijakan dan peta jalan Pembinaan Ideologi Pancasila. Ini merupakan tugas bersama dalam melaksanakan fungsi untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu masyarakat adil dan makmur,” jelasnya.
Sekda Sulsel, Jufri Rahman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, khususnya jajaran Kesbangpol dan Bappeda dari provinsi-provinsi di Regional III.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antar daerah dalam memperkuat komitmen pembinaan ideologi Pancasila.
“Pelembagaan Pancasila itu masuk dalam prioritas nasional. Karena itu, sosialisasi peta jalan ini dilakukan di seluruh Indonesia. Supaya lebih efektif, dibagi menurut region. Dan yang pertama tadi itu adalah region Makassar, terdiri dari Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jufri menekankan pentingnya pemahaman bersama.
“Jadi sudah bikin peta jalan, road map. Itu mesti diketahui semua orang. Kita punya pemahaman yang sama. Maka disosialisasikan. Sambil menyerap, kalau ada masukan. Karena ini kan belum sepenuhnya final. Kalau ada masukan, mereka serap untuk penyempurnaan dan pengayaan,” imbuhnya.
Dengan adanya pedoman peta jalan, proses pembinaan ideologi Pancasila menjadi lebih terstruktur dan selaras dengan kebijakan nasional.
Bagi masyarakat, keberadaan peta jalan ini diharapkan meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sekaligus memperkokoh jati diri bangsa dan ketahanan nasional di tengah tantangan global. (*)