Jelang Bulan Suci Ramadhan yang tinggal beberapa minggu lagi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan berbagai langkah, agar harga dan stok pangan di pasaran tetap aman
Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono, usai membuka pasar pangan murah yang digelar di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jumat (20/4/2018) menjamin Sulawesi Selatan bebas dari masalah pangan jelang bulan puasa tahun ini.
Soni menilai, Sulsel sebagai salah satu daerah barometer keberhasilan pembangunan nasional, utamanya di sektor pertanian, tanaman pangan dan hortikultura, bahkan mampu disuplai ke provinsi lainnya di Indonesia.
“Laporan sementara yang saya terima secara umum, tidak ada kesulitan tidak ada hambatan. Seluruh stok untuk Sulsel ini cukup. Tapi saya ingin lebih detil. Karena itu kami undang seluruh sektor untuk rapat pada hari Senin mendatang dan setelah itu dilaporkan ke publik bagaimana kesiapannya,” kata Soni.
Digelarnya pasar pangan murah ini, merupakan bukti bahwa pangan di Sulsel masih terkendali. Meski begitu, Soni juga tak menampik bahwa di sejumlah daerah telah terjadi lonjakan harga pada beberapa komoditi pangan.
“Kalau di pasar murah ya harus murah betul, saya sudah cek di lapangan, ke Bone, harga cabai Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu, di sini hanya Rp 25 ribu, makanya sangat jauh sekali,” bebernya.
Soni menambahkan, lonjakan harga yang terjadi hanya dalam kurun waktu sepekan ini diharapkan segera dikendalikan.
“Saya harap soal harga harus bisa dikendalikanlah, jadi antar daerah jangan terlalu berbeda jauh. Intinya kalau ada harga mahal, tanpa kendali itu harus ada batasnya. Kalau kenaikan tajam suplai tidak ada, maka kita intens operasi pasar,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Fitriani menyebutkan, stok pangan untuk Sulsel hingga Maret 2018 setara 1,5 ton beras.
“Dengan ini Sulsel bisa aman 3 bulan ke depan untuk konsumsi, tapi kan kita juga melayani provinsi lain. Kalau untuk kita sendiri setiap saat kita ready stok, tidak pernah kosong stok kita karena Bulog selalu adakan dan petani juga terus panen,” kata Fitriani.
Jumat, 20 April 2018 (Srf/Er)