Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono bersama Bupati Kabupaten Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo melaksanakan shalat Isya dan Tarawih di masjid tertua di Sulawesi Selatan, Masjid Tua Katangka di  Kabupaten Gowa, Jum'at (8/6/2018).

Masjid yang terletak di Jalan Syekh Yusuf ini dibangun pada tahun 1603, masjid ini juga disebut masjid Al Hilal Katangka. Dulunya merupakan masjid Kerajaan Gowa, letaknya berada di sebelah utara Kompleks Makam Sultan Hasanuddin.

Soni Sumarsono dalam sambutannya mengatakan bahwa masjid ini harus dipertahankan dan menjadi warisan untuk anak cucu.

"Saya tidak bisa bayangkan ini bisa dibangun seperti ini di tahun 1600, saya kira masjid ini masih terawat dengan baik. Karena merupakan warisan, sejatinya makanya harus bangga karena memiliki masjid tertua. Apapun bentuknya tidak boleh diubah karena ikon kabupaten," kata Sumarsono.

Sumarsono juga menyampaikan bahwa baru bisa berkesempatan untuk melakukan kunjungan setelah beberapa kali diajak oleh bupati dan pemerintah Kabupaten Gowa.

Ia juga mengaku sering berkomunikasi bersama Adnan untuk meminta pandangan dan gambaran tentang Sulsel sebelum Sumarsono resmi dilantik menjadi Penjabat Gubernur oleh Menteri Dalam Negeri.

Gubernur kelahiran Tulungagung, Jawa Timur ini juga mengaku bangga bisa menjadi bagian dari masyarakat Sulsel. Ia hadir di Sulsel untuk melanjutkan keberhasilan Gubernur Sulsel sebelumnya dibawah kepemimpinan Syharul Yasin Limpo (SYL).

"Insya Allah bisa melanjutkan keberhasilan dan momentum Pak Syahrul dan ini adalah amanah dan komitmen saya pada pendahulu saya. Hanya itu yang bisa saya berikan. Semoga semua berjalan damai dan aman," harapnya.

"Sulsel merupakan provinsi termaju di wilayah timur Indonesia dan perekonomian terbaik di Indonesia," kata Sumarsono.

Ia juga menyampaikan dalam momentum Pilkada ini agar bisa dijaga dengan baik, lancar, aman dan damai.

Ucapan selamat Ramadhan dan Idul Fitri juga diberikannya.

"Selamat, mudah-mudahan kita semua bisa melaksanakan Idul fitri. Saya tidak pulang kampung karena kampung saya sekarang Makassar. Saya dipanggil bukan Mas Soni tapi Daeng Soni," ujarnya.

Jumat, 8 Juni 2018 (Srf/Er)