Makassar, sulselprov.go.id - Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila telah dirilis untuk digunakan di lembaga pendidikan. BTU diharapkan sebagai kunci membentuk karakter Pancasila pada generasi bangsa.

Pendidikan Pancasila dinilai luntur, menjadi tanggung jawab bersama untuk menguatkan ideologi Negara tersebut. Maka saat ini, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah gotong royong dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Menristekdikti) serta Kementerian Lembaga lainnya serta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menghidupkan dan menguatkan kembali melalui BTU Pendidikan Pancasila. Termasuk dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. BTU ini diimplementasikan dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.

Prof. Zudan menyampaikan bahwa Pancasila adalah dasar dalam bernegara. "Ini topik yang penting dalam kehidupan bernegara kita, bagaimana membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita," ujarnya dalam acara Penguatan Pendidikan Pancasila Melalui Penggunaan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di Sulawesi Selatan, di Hotel Four Points By Sheraton Makassar, Jumat, 26 Juli 2024.

"Apa yang menjadi pondasi bernegara kita, tak lain dan tak bukan adalah Pancasila, itulah yang harus kita perkuat," sambungnya.

Dia berharap kepada para guru untuk disebarluaskan, karena nilai tersebutlah yang menjadikan Indonesia utuh hingga saat ini. “Kenapa Indonesia masih utuh sampai sekarang, karena masyarakatnya memiliki kasih dan sayang. Jadi sesungguhnya kita itu kuat karena dalam diri Bangsa Indonesia kasih sayangnya kuat," ujarnya.

Guru menjadi pembawa risalah kasih sayang dan toleransi untuk bangsa ini. "Jadi nanti ketika masuk sekolah, bawalah nilai kasih sayang itu, ajarkan ini, nilai Pancasila dibungkus dengan kasih sayang. Indonesia masih utuh karena ada love dan toleransi," tuturnya.

Dia menyatakan, Sulsel siap menjadi percontohan bagaimana nilai-nilai Pancasila dibumikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof KH Yudian Wahyudi saat keynote speech menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.

Adapun Guru SMK Negeri 4 Makassar, Abdul Azis Ully berpendapat bahwa kegiatan ini sangat diperlukan, terutama bagi guru bidang studi Pendidikan Pancasila. 

"Karena dalam kegiatan ini memberikan pemahaman, bagaimana seorang guru bisa memberikan penguatan pada peserta didik yang kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila," terangnya.

Buku ini juga menjadi pedoman pembelajaran terkait Pancasila. Menurutnya, hal sangat relevan bahkan dituntut dengan keadaan sekarang. Apalagi saat ini terjadi banyak perubahan dalam berbagai bidang di bangsa ini.

"Kita memang dituntun untuk memberikan pembelajaaran itu dengan kondisi sekarang. Apalagi perubahan di beberapa bagian. Negara kita ini memang perlu penguatan nilai-nilai Pancasila," tandasnya. 

Hadir juga dalam kegiatan ini, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof. KH Yudian Wahyudi; Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Prakoso; Kepala Pusat Pembukuan Kemendikbudristek, Supriyanto. Serta guru Pendidikan Pancasila se-Sulsel. (*)