Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara Natal Bersama Umat Kristiani, Pemerintah, TNI-Polri Se-Sulsel di Phinisi Ballroom Hotel Clarion Makassar, Selasa (9/1/2018).
Acara ini adalah Natal terakhir Syahrul dimana ia akan mengakhiri masa jabatannya pada April mendatang.
Selama 10 tahun menjabat, kerukunan antar umat tercipta, hampir tidak terdengar dan terjadi konflik antar umat, masyarakat Kristiani juga terayomi dengan baik.
Hal ini membuat kesan yang begitu mendalam bagi umat Kristiani yang ada di Sulawesi Selatan, kesedihan dirasakan oleh mereka yang hadir pada acara ini.
Ini juga terlihat saat Syahrul akan meninggalkan lokasi acara, dia dipeluk dan disalami begitu lama, mata mereka juga telihat basah dan berkaca-kaca.
Salah satu hadirin misalnya, Esa Putra Parandangi punya kesan terhadap Syahrul, dia berterima kasih atas apa yang diberikan oleh Pemerintah Sulsel dibawah kepemimpinan Syahrul, sekaligus merasa bersedih karena akan mengakhir jabatan.
"Puji Tuhan bersyukur atas kebaikan, kepemimpinan dan profesionalisme yang diberikan selama sepuluh tahun. Saya bangga, saya rindu sosok beliau, tetapi perasaan sedih saya rasakan karena harus berpisah," kata Esa.
Esa menyebutkan beberapa hal yang telah diberikan oleh Syahrul kepada umat Kristiani dan masyarakat Toraja seperti Patung Yesus terbesar di dunia dan Patung Salib.
Ketua PGIW Sulselbara, Pendeta Adrie Massie juga menyebutkan Syahrul adalah sosok yang dicinta oleh masyarakat Kristini.
"Banyak sekali yang telah diberikan, beliau adalah gubernur yang dicintai oleh umat Kristen. Kedekatan yang luar biasa diberikan oleh beliau, kami juga akan merasa kehilangan dan sedih," ujar Pdt Adrie.
Sementara itu, Pendeta Libert Simatupang juga mengatakan bahwa umat Kristiani akan merasa kehilangan.
"Kita merasa kehilangan, beliau tiga bulan lagi tidak jadi gubernur namun yang pasti bahwa jadi apapun beliau nanti akan menjadi yang dituakan," ujarnya.
Dia juga mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Syahrul dalam sambutannya, bahwa dua periode memimpin, umat Kristiani merupakan bagian tak terpisahkan dalam kepemimpinannya.
Syahrul sendiri berterima kasih atas apa yang diberikan oleh umat Kristiani dan meminta bisa mengakhiri masa jabatan dengan baik.
"Izinkan saya dengan ucapan hormat, sepuluh tahun saya tahu gereja dan semuanya bersama saya. Pak Uskup dan Pak Pendeta, saya tidak mungkin jadi gubernur tanpa anda. Doakan saya berakhir dengan khusnul khotimah," ucap Syahrul.
Selasa, 9 Januari 2018 (Srf/Rs)