Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah memantau Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa dengan menggunakan helikopter, Senin (28/12).
Usai peninjauan Gubernur Sulsel mengungkapkan bendungan terbesar yang ada di Sulsel ini mengalami sedikit kerusakan pada sandpocket.
"Hasil pantauan tadi di Bendungan Bili-Bili dilihat dari atas hampir semua sandpocket sudah rusak, padahal sandpocket ini adalah filter untuk sedimentasi menuju ke cekdan bendungan,"ungkapnya.
Ia menyebutkan penambangan yang ada disekitar Bendungan Bili-Bili harus dikendalikan karena menggangu fungsi bendungan.
"Memang inikan Bendungan Bili-Bili multi purpose, dengan pemanfaatan sekitar 100 tahun.Tapi dengan adanya penambangan di atas, jangankan 100 tahun, 50 tahun saja belum tentu bisa berfungsi normal. Sehingga ini harus dikendalikan ."sebutnya.
Nurdin Abdullah juga mengaku perlu segera dilakukan langkah-langkah dalam menyelamatkan bendungan Bili-Bili.
"Memang harus ada kesepahaman langkah bersama untuk menyelamatkan cekdan Bili-Bili."ucapnya
Lebih jauh ia berharap Bendungan Jenelata bisa segera rampung sehingga banjir bisa diatasi dengan baik.
"Kita berharap Jenelata bisa lebih cepat lagi dibangun supaya betul-betul Makassar ini bisa terprogram dengan baik dan bencana banjir bisa dihindari,"pungkasnya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menambahkan untuk Bendungan Kelara sudah hampir rampung.
"Bendungan Kelara ini sudah hampir rampung. Bahkan sudah bisa digenangi sebenarnya, tinggal kepedulian dan keseriusan pemerintah supaya bagaimana masyarakat yang bermukim di daerah genangan ini, segera bisa kita selesaikan."tambahnya.
"Hadirnya Bendungan Kelara ini akan membuat minimal 31.000 hektare lahan yang selama ini tada hujan bisa teraliri dan dimaksimalkan,"tutupnya
Senin, 28 Desember 2020