Masa depan Sulawesi Selatan dan Indonesia ada di pondok pesantren. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, di hadapan lebih dari 3.500 santri dan para ulama dan tokoh masyarakat, saat menghadiri acara peringatan Hari Santri Nasional 2017 di Mesjid Agung Sidrap, Minggu (22/10/2017).
"Saya mengatakan itu, karena selama ini saya lihat bahwa pesantren mempunyai sesuatu yang lebih dari sekolah biasa. Di Pesantren, bukan  cuma ilmu pengetahuan saja yang diisi, tapi akhlak dan kedisiplinannya juga diisi. Itu yang tidak dimiliki sekolah atau lembaga pendidikan biasa," ungkap Agus.

Olehnya itu, ia meminta kepada para ustadz dan ulama agar terus membina dan membimbing para santri dan santriwati agar bisa menjadi generasi-generasi yang handal dan bisa menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Agus juga mengatakan bahwa umat Islam punya peran yang luar biasa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI. 

"Sekarang kita sudah merdeka. Jadi kalau sekarang kita tidak bisa menikmati kemerdekaan, itu merupakan salah kita sendiri. Karena kita tidak bisa menjaga dan mengisi kemerdekaan itu dengan hal-hal bermanfaat dan berguna," ujarnya.

Meski begitu, Agus meyakini bahwa sepanjang umat Islam masih ada di bumi pertiwi ini, NKRI akan tetap ada.

"Untuk itu, infrastruktur dan fasilitas pesantren harus terus ditingkatkan. Itu yang menjadi PR kita kedepan," ucapnya.

Minggu, 22 Oktober 2017 (Amr/Er)