Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla (JK), didampingi Penjabat Gubernur Sulaeesi Selatan, Soni Sumarsono membuka acara Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XVIII di Hotel Clarion Makassar, Minggu (24/6/2018). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gendang tradisional. 

Wapres JK dalam arahannya menyampaikan bahwa dalam 18 kali pertemuan, sebanyak 17 kali Ia buka secara langsung. Acara pertama dibuka Jenderal TNI (Purn.) Andi Muhammad Jusuf.

Kenapa pertemuan ini berlanjut hingga 18 kali dan masih eksis hingga sekarang, karena pelaksanaannya dilaksanakan satu minggu setelah lebaran.

"Karena warga Sulsel mudik setelah lebaran. Mereka perlu datang dan datangnya tanpa ongkos, ongkosnya mudik dan hasilnya pertemuan ini," kata JK. 

JK menyampaikan, para saudagar perlu menjaga jaringan, semangat dan sinergi. Modal pertama dari saudagar adalah semangat.

"Memang ada semangat, ada resiko di perantauan. Kalau merantau itu orang yang berani dan kuat, hanya orang berani dan kuat mau bertarung tanpa modal," katanya. 

Yang penting dalam acara ini adalah berbagi pengalaman dengan cerita-cerita sukses yang dibagikan untuk memberikan motivasi. 

Hadirnya pengusaha penting,  karena bangsa Indonesia dibangun oleh dua unsur  yaitu pemerintah dan pengusaha. Selain hadir pemerintah yang baik juga hadir pengusaha yang baik. 

"Pertemuan ini sinergi pengalaman, karena ada pepetah yang mengatakan, guru yang terbaik adalah pengalaman," sebutnya. 

Modal orang Bugis Makassar itu keberaniannya dan juga akal yang dimiliki. Dia memberikan contoh seperti China yang membangun adalah para diasporanya. Sulsel dibangun dari para perantau. Selain membangun daerah tempat perantauan tetapi juga berefek ke Sulsel. 

Terakhir JK mengajak para pasangan calon (paslon) Gubernur Sulsel ke atas panggung. Mereka yakni, Nurdin Halid, Agus Arifin Numang, Nurdin Abdullah dan  Ichsan Yasin Limpo dan memberikan pertanyaan siap membangun Sulsel. 

"Karena anda nanti menjadi pengganti Sumarsono," ujarnya. 

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono menyambut seluruh peserta, termasuk keempat Paslon Gubernur yang hadir.  Mereka duduk semeja menunjukkan keharmonisan dan kebersamaan. Masyarakat Sulsel sendiri akan menentukan siapa pemimpin mereka pada 27 Juni mendatang.

"Saya hormati keempat paslon hadir bersama-sama. Itu tandanya 90 persen Pilkada Sulsel akan aman, nyaman dan damai. Selama memimpin Sulsel saya selalu tersenyum 90 persen,  karena semuanya dewasa, dibanding saya jadi Gubernur di Jakarta, saya stres," sebutnya yang disambut tawa para peserta. 

Dengan mengenakan seragam berwarna jingga dan putih serta songkok to Bone dengan dominan warna emas, Ia merasa bagian dari masyarakat Sulsel dan berterima kasih atas penerimaan dan semua penghargaan yang diterima. 

Baik gelar adat yang telah diterima dengan gelar adat Karaeng Jarre dan La Paturusi Daeng Manrapi serta sebagai anggota dewan penyantun KKSS.

Selama memimpin, Ia menyampaikan pengalamannya menemukan kehidupan religius, budaya dan sosial di Sulsel berjalan harmonis. 

"Hari ini kita tetapkan di seluruh daerah di Sulsel masuk zona hijau," sebutnya. 

Ia berharap Pilkada Sulsel hari ini menjadi Pilkada yang menggembirakan dan menyenangkan. Ia juga berharap bahwa kegiatan KKSS ini harus terus berlanjut. 

Sementara, laporan Ketua Panitia, Andi Rukman N. Karumpa, tema ini diharapkan mampu menghadirkan saudagar-saudagar baru. 

"Tema ini mengandung maksud bahwa para saudagar yang ada di seluruh negeri jika dipegang dengan baik dengan memegang falasah Bugis Makassar akan muncul saudagar baru, muncul Jusuf Kalla baru," kata Andi Rukman. 

Kegiatan ini juga diawali dengan kegiatan napak tilas dengan mengajak para saudagar mengelilingi objek wisata yang ada di Makassar dan Sulsel.

"Dari situ muncul ide bagaimana mengembangkan Sulsel serta para saudagar memberikan sumbangan rumah-rumah tilawah," sebutnya. 

Pada acara ini juga diserahkan penghargaan berupa Lifetime Achievment bagi penggagas PSBM diantaranya Jusuf Kalla, Aksa Mahmud dan Alwi Hamu. Mereka bertiga adalah sahabat dan diberikan lukisan kapal Pinisi. 

HM Sattar Taba selaku Ketua Umum BPP KKSS, dalam sambutannya mengatakan, PSBM ini masih dalam suasana Idul Fitri. Untuk itu mewakili pengurus PSBM, Ia mengucapkan selamat Idul Fitri. 

Ia mengharapkan pelaksanaan PSBM ini bisa tetap berjalan dan memberikan karya nyata untuk Indonesia khususnya Sulsel. 

Sattar Taba menyampaikan bahwa Pj Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono sebagai sebagai anggota dewan penyantun KKSS. Untuk itu dilakukan secara simbol pemasangan Songkok to Bone.

Usai halal bihalal dilanjutkan dengan presentasi. Presentasi dan dialog pertama mengangkat tema terkait pentingnya pemerintah pusat bersinergi bersama saudagar, dengan moderator Andi Rukman N Karumpa dengan narasumber Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman,  Menteri Sosial, Idrus Marham, CEO Bosowa Group, Erwin Aksa dan, CEO Bali, Maspintjinra. 

Dialog sesi kedua mengangkat tema pentingnya pemerintah daerah bersinergi bersama saudagar dengan moderator, Ibnu Munsir dan Mansyur Achmad dengan narasumber Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, Plt Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud,  CEO Petro Perkasa Indonesia, Gafur Mas'ud,  Bupati Lingga, Alias Wello dan CEO Andalan Group, Budi Harta Winata. 

Hadir juga Gubernur Sulawesi Selatan Periode 2008-2018 Syahrul Yasin Limpo (SYL), Usman Sapta Odang, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Agus Surya Bakti dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Umar Septono. Ketua Kadin Sulsel, Zulkarnain Arif, Forkopimda Sulsel dan Muspida se-Sulsel dan Wali Kota dan Bupati se-Sulsel.

Acara ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori internasional H. Muammar dan tarian Nusantara.

Sebanyak lebih 1.500 peserta hadir dari se-Nusantara dan luar negeri seperti, Amerika Serikat (New York dan Washington), Mesir, Australia, Malaysia (Kuala Lumpur dan Johor), Korea Selatan, Prancis, dan Singapura. Acara ini mengangkat tema dari acara pertemuan tahun ini "Saudagar Bersinergi Untuk Negeri".

Minggu, 24 Juni 2018 (Srf/Er)