MAKASSAR - Celebes Travel Mart (CTM) akan kembali dilaksanakan untuk ketiga kalinya di Grand Clarion Hotel Makassar, 21 - 24 September 2016. Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri buyers se Asia Tenggara.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sulsel, Devo Khadafi, mengatakan, CTM kali ini akan mengangkat tema “Explore the Wonderful Highland of South Sulawesi”. Dalam pelaksanaan CTM 2016, pihaknya akan bekerjasama dengan semua stakeholder pariwisata, termasuk PHRI dan Asita.
"Semoga kegiatan ini lebih baik dari tahun lalu," harap Devo, saat Konfrensi Pers CTM, di Kantor Dinas Pariwisata Sulsel, Senin (5/9/2016).
Ia mengungkapkan, nilai transaksi tahun lalu sekira Rp 1 miliar. CTM merupakan event bisnis to bisnis, mempertemukan buyers dan seller, yang kemudian dihitung nilai transaksinya di akhir acara.
"Sejauh ini yang sudah conform dari Singapura, Malaysia dan Timur Tengah. Kami masih menunggu buyers dari mancanegara lainnya, khususnya operator dari Eropa. Kami harap tahun ini bisa ada kenaikan 25 persen dari nilai transaksi tahun lalu," ungkapnya.
Sementara, Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga, mengatakan, jika mau mengukur sebuah kegiatan profesional, bisa dilihat dari bagaimana kegiatan dilaksanakan berkesinambungan. Pihaknya mengapresiasi Dinas Pariwisata bersama stakeholder terkait, yang membuat pelaksanaan event CTM berkelanjutan.
"Sebenarnya tidak menjadi fokus kita soal transaksi, tapi yang perlu dijaga adalah value yang tidak terlihat atau potensi dari pariwisata khususnya fasilitas," kata Anggiat.
Ditanya terkait apa kontribusi PHRI dalam event CTM, Anggiat menjelaskan, PHRI akan memberi kontribusi ril dan berharap seluruh hotel bisa mempromosikan hotelnya di semua buyers. Jika diatur dengan baik, akan memberikan nilai tambah terhadap potensi pariwisata Sulsel. PHRI juga sudah menyiapkan paket dengan harga khusus.
"Kami akan memberikan discount antara 20 persen hingga 25 persen. Di luar event ini tentunya kembali ke harga normal," janji Anggiat.
Menurutnya, CTM memberikan manfaat akan lahirnya diversifikasi pasar. Jika sebelumnya pihak perhotelan hanya bertumpu pada anggaran pemerintah, pasar bergerak positif pasca CTM.
"Kalau dulu sangat pasif, sekarang lebih baik. Bahkan maskapai penerbangan bersedia menambah frekuensi penerbangan," ungkapnya.
Ketua DPD Asita Sulsel, Didi L. Manaba, menambahkan, pada pelaksanaan CTM ketiga tahun ini, buyers yang akan datang baik dari Asia Tenggara maupun Timur Tengah sangat besar. Travel agent yang akan datang bukan travel agent yang sudah datang, tapi operator baru yang tentunya berkomitmen untuk mempromosikan dan menjual pariwisata Sulsel.
"Kami target buyers sekitar 60 dan seller 30. ASITA sudah membekali diri dengan paket-paket wisata. Tapi, kami akan menyiapkan paket wisata baru, yang beda dari tahun-tahun sebelumnya. Tentunya, menyesuaikan dengan permintaan pasar," kata Didi.
Senin, 5 September 2016 (Dw/Hr)