Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo melakukan insveksi mendadak ke SMA Negeri 1 Makassar dan SMA Negeri 5 Makassar, Rabu (8/8/18).

Di SMAN 1 Sumarsono langsung mengecek kahadiran guru termasuk kepala sekolah, Ia tidak menemukan Kepala Sekolah berada di tempat karena sedang melaksanakan rapat di SMA 20 Makassar. Namun sekira 20 menit kemudian hadir. 

Sumarsono kemudian mengecek ruangan kelas yang ada dan jumlah siswa yang rata-rata perkelas diisi oleh 35 orang siswa. Ditemukan bahwa, para siswa tidak menggunakan lantai 3 bangunan gedung berusia 38 tahun, karena beberapa bagian mengalami kerusakan dan ditakutkan memimpa siswa saat belajar.  Siswa belajar menggunakan aula untu belajar. 

"Ini lebih ke silaturahmi karena pendidikan SMA ini kan menjadi kewenangan pemerintah Provinsi dan menjadi tanggungjawab Gubernur, karena itu alangkah baiknya dalam membuat kebijakan Gubernur juga tahu persis kondisi di lapangan baik sarana maupun prasarananya maupun situasinya," kata Sumarsono. 

Apalagi saat ini telah masuk tahap perencanaan untuk semua sektor termasuk pendidikan.

"Oleh karena itu terkaiit sarana untuk sekolah-sekolah yang kondisinya kurang memang mau tidak mau harus menjadi prioritas, seperti SMA 1 itu sudah tidak layak sebenarnya untuk sebuah proses kependidikan," sebutnya. 

Untuk SMAN 1 Makassar akan diusulkan untuk dukungan APBN, karena gedung ini akan dirobohkan secara keseluruhan. 

"Itu dari APBN tidak mungkin APBD yang mengkover 3 lantai bangunan seperti itu, tapi APBD sifatnya hanya menambah saja," ujarnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Irman Yasin Limpo mengatakan bahwa gedung utama tersebut harus dirobohkan total. Dengan estimasi Rp25 miliar. 

"Bukan cuma lantai tiga, berarti lantai dua dari lantai satu juga harus (dirobohkan)," paparnya. 

Terkait kekurangan guru agama di SMA-SMA yang ada di Makassar yang juga ditemukan di SMAN 1 juga dicari jalan keluarnya dengan mengajukan ke Kemenag. 

"Untuk sementara sudah kita tutupi dengan guru-guru yang punya kemampuan ilmu agama," pungkasnya.

Rabu, 8 Agustus 2018 (Srf/Na)