Perpustakaan Sekarang Sudah Sangat Menggeliat, menuju peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Bupati Sinjai Hj. Andi Kartini Ottong, S.P, M.SP dalam sambutannya se saat sebelum membuka acara Sosialisasi Perluasan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan di Aula Wisma Sanjaya Putra Sinjai, yang turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai Andi Jefrianto Asapa, S.Sos.
Kegiatan ini menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai La Baba Faisal, S.H, M.Pd dalam laporannya, diikuti 100 orang peserta dari Tim Sinergi Kabupaten, Pustakawan, Kepala Desa, Pengelola Perpustakaan Desa dan komunitas Penggiat Literasi di Kabupaten Sinjai.
Lebih lanjut dalam sambutannya, Andi Kartini menegaskan bahwa kegiatan peningkatan kualitas SDM termasuk melalui kegiatan di Perpustakaan harus di genjot, karena ini merupakan perintah dari bapak Presiden RI. dan ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Sinjai “Terwujudnya masyarakat Sinjai yang mandiri berkeadilan dan religius melalui peningkatan SDM yang unggul berdaya saing”.
Menurutnya, di era informasi sekarang ini perpustakaan harus hadir sebagai pusat informasi, pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan literasi dan wadah solusi bagi permasalahan yang di hadapi masyarakat.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Sinjai sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Perluasan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini, dan berharap ke depan kegiatan ini dapat lebih ditingkatkan lagi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Sinjai.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Nilma, S.Sos, M.M dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan saat ini terus mendorong peningkatan pembangunan SDM yang kompetitif dan inklusif, dengan memaksimalkan kegiatan peningkatan literasi masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan dengan melaksanakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Menurutnya, program Transformasi Pelayanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini adalah bagaimana menjadikan perpustakaan ini sebagai pusat kegiatan masyarakat.
“Kenapa harus di perpustakaan, karena semua cabang ilmu pengetahuan ada di perpustakaan, tinggal bagaimana kita memberdayakan perpustakaan itu bukan hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku semata. Tetapi lebih dari itu, bagaimana kita menjadikan perpustakaan ini menjadi ruang belajar kontekstual, ruang berdiskusi, ruang berlatih, sehingga ada manfaat yang diperoleh, ada dampak yang dihasilkan untuk peningkatan kesejahteraannya,” ujar Nilma.
Dijelaskan bahwa, di Sulawesi Selatan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, telah dilaksanakan di tiga kabupaten penerima manfaat yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng, dengan sasaran pengembangan program masing-masing di lima / enam desa yang telah mendapat dukungan dan pembinaan dari fasilitator pusat dan daerah serta bantuan komputer dan layanan internet untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Suatu hal yang menggembirakan, meskipun program revitalisasi di tiga kabupaten penerima manfaat ini baru dimulai pada tahun lalu, namun dampak positif dari program tersebut telah dirasakan oleh masyarakat.
“Oleh karena itu, ke depan program ini terus diperluas agar bisa menjangkau seluruh kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan, sehingga dampak dari program penguatan literasi untuk kesejahteraan ini bisa dinikmati oleh masyarakat di seluruh wilayah di Sulawesi Selatan,” paparnya, sembari menabahkan, mengawali perluasan program transformasi tersebut Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan melakukan sosialisasi kegiatan ini.
Kegiatan Sosialisasi Transformasi Pelayanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Kabupaten Sinjai yang dimoderatori Koordinator Pustakawan Sulsel Syamsul Arif, S.Sos, M.A ini, menghadirkan dua narasumber, Wahida, S.Pd, M.Pd Fasilitator Transformasi, yang telah mengantar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone menjadi Kabupaten terbaik dalam implementasi Program Trasnformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Indonesia, dan Resky Amalia Syafiin, S.H Duta Baca Sulawesi Selatan yang menjadi role model Duta Baca di Indonesia.
(naz)