Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menerima audiensi Kepala Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa Bagian Timur, Nur Setiawan di Ruang Kerja Kantor Gubernur, Selasa (16/10). Audiensi ini terkait koordinasi program perkeretaapian di Sulawesi Selatan (jalur trans kereta api Makassar-Parepare).

Setelah mendapatkan laporan, NA menyampaikan pada tahun 2020  kereta api tersebut sudah akan di uji coba dari Maros sampai kelurahan Palanro, Kecamatan Mallesutasi, Kabupaten Barru. Serta Diharapkan pada tahun 2021, jalur  Makassar hingga Parepare.

"Jadi tadi saya sampaikan kita harus berkoordinasi, tidak perlu bertemu tetapi informasi terus berjalan, saya ingin," katanya.

Lebih lanjut, NA akan mengajak kepala daerah yang dilalui jalur kereta apa untuk meninjau lokasi secara bersama dan melakukan rapat. Seperti Wali Kota Makasaar, Bupati Maros, Bupati Pangkep dan Kota Parepare.

"Kita berjalan melihat kondisi ini sama-sama dan kita akan rapat di Parepare, saya juga akan koordianasikan, nanti ini semua kita tugasi ini untuk melancarkan hingga ini selesai,"

NA juga menyampaikan bahwa pembebasan lahan sejauh ini telah mencapai 90 persen selesai.

Senada, Nur Setiawan berharap program nasional di Sulsel ini akan berjalan lancar sehingga koordinasi dengan pimpinan daerah penting.

"Sebenarnya bagian dari koordinasi pemerintah daerah, apa yang sudah ditetapkan pemerintah pusat bisa berjalan lancar dan diterima baik oleh pemerintah daerah," katanya.

Ia melanjutkan, bahwa pembangunan juga menyentuh bagian lain dari infrastruktur ini, terutama sekitar stasiun tempat transfer, baik penumpang dan barang.

Untuk progresnya pembangunan pada tahap satu dan dua sudah hampir 90 persen. Sementara tahap tiga yakni di Kabupaten Pangkep dan Maros 64 Km dan tahap pertama 47 Km sehingga total 110 Km sudah dan akan disentuh anggaran yang tersedia.

Jelasnya, anggaran tahap tiga sekitar Rp2,9 triliun dan tahap satu dan dua sekitar Rp2,3 triliun.

"Mudah-mudahan lancar, bahwa ini program bersama, khususnya Sulawesi-Selatan. Pengerjaannya, rencananya di tahun 2020 tahap satu hingga tiga sudah mulai beroperasi," ujarnya.

Untuk pengerjaan untuk tahap tiga efektif di tahun 2019, sehingga diharapkan akhir tahun 2018 terkait pembebasan lahan sudah selesai.

Selasa, 16 Oktober 2018 (Srf/Na)