Sebaiknya Anda Tahu
Seringkali ada teman atau sanak saudara yang bertanya, “Apakah Anda tidak mempunyai masalah ? Kelihatannya Anda selalu ceria, sehat dan bahagia”.
Seseorang yang berhasil dalam mengendalikan pikirannya akan menjawab “Bukannya saya tidak mempunyai masalah, tapi saya sudah belajar bagaimana hidup bergulat dengan berbagai masalah rumit melalui pengendalian jalan pikiran. Karena saya sudah terlalu banyak mengalami berbagai kesulitan. Malah juga penderitaan tatkala membiarkan diri dikuasai oleh pikiran maupun perasaan yang kacau balau”.
Demikianlah kira-kira jawaban seorang yang menjalani hidup dengan bijaksana. Mereka dapat mengendalikan pikiran dalam menghadapi setiap permaslahan dan bukan sebaliknya, masalah yang mengendalikan jalan pikirannya.
Susah atau senang, berat atau ringan permasalahan yang kita hadapi, semuanya itu tergantung pada bagiamana kita mengendalikan otak yang berkaitan dengan jalan pikiran kita.
Pikiran adalah bagaimana cara kita mengarahkan agar dapat mengubah keadaan diri kita dari susah menjadi senang, atau sebaliknya dari senang menjadi susah. Coba kita renungkan bersama.
- Pikiran kita dapat mengingat masa lalu. Kenangan yang indah dapat kita kenang kembali, begitu juga keadaan yang tidak menyenangkan.
- Sedangkan kita tidak mungkin mengembalikan waktu yang sudah berlalu. Begitu juga keadaan diri kita di masa lalu, tidak mungkin kita kembalikan ke masa kini. Apa yang sudah terjadi, terjadilah sudah. Pokoknya kita tidak kuasa mengembalikan waktu yang sudah berlalu.
Akan tetapi otak bisa kita gunakan untuk segala sesuatu yang akan kita lakukan. Dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan dengan otak dan jalan pikiran. Marilah kita bersama-sama menelusuri misteri kemampuan otak dan jalan pikiran kita Suatu contoh, katakanlah Anda tiba di rumah dan seluruh rumah masih belum dibersihkan. Sedangkan pembantu sedang asyik menonton TV. Rupanya sejak pagi-pagi mereka sudah asyik di depan TV. Anda sudah siap untuk berteriak marah. Akan tetapi, kemarahan dan sikap sinis tidak akan membantu keadaan, malahan dapat membuat situasi tambah runyam. Mereka bisa saja menjadi bingung dengan kemarahan kita. Atau kalau sudah terbiasa dimarahi, mereka justru bersikap biasa saja.Pada saat keadaan seperti ini, sebaiknya Anda mengubah saja situasi atau keadaan. Bersikaplah pada kondisi yang lebih tenang. Kemarahan tidak akan menghasilkan sesuatu. Malahan membuat Anda lelah, menghabiskan energi secara sia-sia.
Dalam kondisi demikian, sebaliknya Anda dapat berpikir lebih tenang. Menasehati mereka dengan kalimat bijaksana, sehingga lain waktu hal-hal semacam ini tidak perlu terulang lagi.
Inilah yang dimaksud dengan mengendalikan jalan pikiran, dengan cara berbicara dengan diri sendiri. Berbagai cara yang sudah kita bicarakan untuk mengendalikan jalan pikiran, antara lain : mengatur apa yang akan kita katakan dalam alam pikiran dan apa yang kita dengar dalam alam pikirannya.
Tetapi ini semua memang membutuhkan latihan. Mungkin Anda berfikir hal ini tidak mungkin. Namun jika Anda mau mencoba ternyata dalam keadaan rileks atau santai hal itu mampu kita lakukan. Bertanyalah pada diri sendiri, apa yang menyebabkan Anda malas, tidak bergairah dan sering merasa lelah? Berupayalah menjawab sendiri bahwa dengan berfikir seperti malah akan menambah beban Anda. Sementara apa yang Anda pikirkan tidak merasakan apa yang Anda rasakan. Maka segera ubah pikiran Anda. Bayangkan saja sesuatu yang indah-indah menyenangkan dan membahagiakan. Setelah itu, coba Anda rasakan sendiri keadaan pasti akan berubah menjadi seperti apa yang Anda bayangkan itu.
Sesungguhnya yang ada dalam pikiran kita, adalah apa yang kita dengar, lihat rasakan, cium dan sentuh. Begitulah tatkala kita membayangkan sesuatu atau teringat pada pengalaman yang tidak menyenangkan ataupun terbayang kekasih,suami atau istri yang sudah tidak mencintai kita lagi. Lantas, semua itu segera kita ganti dengan bayangan yang menyenangkan dengan cara mengaktifkan semua indera, meskipun hanya dalam alam pikiran. Tapi bukankah semua itu bermula juga dari alam pikiran kita?
Apabila kita membaca kisah perjalanan hidup mereka yang berhasil mengukir sejarah, secara tidak langsung mereka telah melakukan apa yang kita bicarakan selama ini. Mereka menguasai kiat-kiat bagaimana untuk berhasil dan menghalau suara-suara yang menjatuhkan ataupun yang membuat mereka terperangkap dalam pemikiran yang negatif.
Karena itu, baik sekali membaca biografi orang-orang yang sudah membuktikan kemampuannya mengarungi kehidupan. Kita pun sebaiknya bisa menirunya. Bukan berarti kita tidak mau menghadapi permasalahan karena tidak mau bertanggung jawab. Melainkan kita memang harus mampu menciptakan jalan pikiran lebih banyak yang mengarah pada hal-hal yang membuat kita tidak terbenam dalam perasaan tertekan. Cukup banyak orang yang menjalani kehidupan ini sepanjang hidup. Mungkin Anda juga mempunyai kenalan yang selalu mengatakan, “saya selalu sial,” atau “saya selalu rugi dalam bisnis”. Begitu pula dengan kata-kata pesimis seperti, “saya selalu merasa tertekan, tidak pernah senang dalam hidup ini”. Malahan apabila kita lebih jauh perhatikan, ada semacam kebanggaan apabila mereka dapat bercerita tentang keadaan mereka yang tidak menyenangkan itu.
Beragam keluhan sedih dan tertekan, lambat laun akan mempengaruhi gaya hidup. Apapun yang kita lakukan untuk menyenangkan mereka, tetap saja mereka mengaku memiliki banyak keluhan dan kesedihan. Kisah panjang mereka tentang masa silam yang tidak menggembirakan, selalu berulangkali mereka beberkan pada para ahli psikologi yang biasa menekuni aspek kejiwaan manusia.
Masalahnya, seperti ada rasa kebanggaan tersendiri apabila mereka dapat berulangkali berkisah tentang masa sulit dan apa saja yang membuat mereka gagal dan selalu merasa tertekan. Mereka memang harus mempunyai cukup dana untuk membiayai gaya hidup semacam ini. Kecuali jika memang mempunyai teman yang dapat menampung kisah-kisah sedih ini. Namun demikian, semakin lama membiarkan dalam keadaan seperti ini, tentu saja akan merugikan diri sendiri.
Saya selalu sial. Saya selalu sedih, merupakan kalimat yang gemar diucapkan mereka yang membiarkan jalan pikirannya dalam keadaan kesedihan. Padahal tidak ada orang yang selamanya sedih.
Keadaan sedih, merasa tertekan, frustrasi dan depresi bukan merupakan keadaan yang permanen, sebagaimana leher yang gemuk dan pendek yang tidak mungkin diubah selamanya. Kita masing-masing sudah sering merasakan kesedihan, tetapi ini hanya suatu keadaan yang dapat kita ubah sewaktu-waktu. Malahan kalau kita mau jujur, apabila kita merasa sedih dan tertekan, ini karena kitapun sudah sering kali merasakan kebahagiaan dan kesenangan. Kisah-kisah orang tenar yang dilanda kesedihan dan depresi, bukankah sebenarnya mereka sudah banyak juga merasakan kebahagiaan ?
Ambil contoh, penyanyi Elvis Presly dan Putri Diana atau siapa pun juga dari kenalan kita terserang depresi, sedangkan sebenarnya mereka mempunyai banyak alasan untuk berbahagia dan bersyukur. Tetapi begitulah, kita memang lebih banyak merasakan kesedihan tatkala gagal, dan kita pun tidak mau mengarahkan jalan pikiran pada kebahagiaan yang pernah kita alami. Hal ini dapat terulang kembali apabila kita tidak mau mengubah bagaimana otak kita bekerja. Andaikan Anda mau mengubah jalan pikiran ke arah yang lebih baik, maka dengan sendirinya keadaan akan menjadi lebih baik. Silahkan Anda membuktikannya. (Gunt Sumedi)