Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong percepatan pembangunan insdustri perkapalan dengan rencana pembangunan galangan kapal baru. Guna mendorong percepatan pembangunan ini, Pemprov Sulsel telah membentuk Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Industri Perkapalan Terpadu berdasarkan SK Nomor 1119/VI/Tahun 2019.

Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat mengatakan, pembangunan industri kapal di Sulsel berdasarkan fakta jumlah populasi kapal yang berlayar di Kawasan Timur Indonesia yang semakin meningkat dengan dioperasikannya tol laut.

"Dari 18 jalur tol laut yang ada, sudah beroperasi  15 jalur yang melewati Sulsel. Olehnya itu diperlukan pembangunan Kawasan Industri guna mendukung percepatan pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi masyarakat Sulsel," jelas Abdul Hayat.

Secara teknis, Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil menyebutkan saat ini telah ada tiga daerah yang menjadi target lokasi pembangunan industri galangan kapal yakni Kabupaten Barru, Takalar dan Maros.

"Ketiganya punya potensi membangun galangan kapal, terkait nanti yang mana lebih duluan, tergantung survey, jadi tim ini akan turun berkoordinasi dengan kabupaten melihat kondisi langsung di lapangan seperti apa," jelas Ahmadi Akil yang juga menjadi Ketua Tim pembangunan Kawasan industri kapal Sulsel, di Ruang Rapat Sekprov Sulsel, Kamis (4/7/2019).

Ahmadi mengatakan, pembangunan industri galangan kapal berdasarkan fakta tingginya jumlah pelayaran kapal niaga di perairan Sulawesi tanpa adanya galangan kapal.

"Galangan kapal hanya ada di Jawa, sementara arus pelayaran kapal di Sulsel sangat padat, kapal bisa antri sampai 3 bulan untuk bisa naik di dock," sebut Ahmadi.

Ia menyebutkan, berdasarkan data lalu lintas Kementerian Perhubungan terdapat lebih dari 1.300 kapal niaga yang beroperasi di perairan timur. Terdiri dari angkutan perintis, tol laut, sabuk nusantara yang beroperasi di pulau-pulau kawasan timur.

"Galangan kapal akan menyediakan fasilitas pemeliharaan, perawatan, dan pembangunan bagi kapal-kapal yang beroperasi nantinya," kata Ahmadi

Ahmadi menyebutkan, pembangunan galangan kapal di kawasan industri perkapalan akan ikut menumbuhkan industri penunjang di sekitar kawasan industri.

"Contohnya bengkel bubut. Jadi diyakini bahwa kalau ini (Kawasan Industri Perkapalan) tumbuh pasti akan melebar dan akan tumbuh industri-industri di sekitarnya," kata Ahmadi 

Pembangunan industri perkapalan yang telah direncanakan sejak Februari 2019 ini telah mengundang satu investor yakni PT Dock Bahari Nusantara milik investor galangan kapal asal kota Cirebon.

Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Yusran Yusuf mengatakan rencana Pembangunan Kawasan Industri Perkapalan terpadu Sulsel adalah bagian dari roadshow seminar yang digagas oleh Fakultas Kelautan Teknik Unhas dengan para pelaku industri perkapalan. 

"Mereka melihat bahwa industri perkapalan ini sangat potensial untuk di sulsel, karena kita menjadi jalur laut yang ramai dan industri perkapalan di sini belum hidup," jelas Yusran.

"Kalau ini terwujud luar biasa penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan ilmu perkapalan, dan yang lebih penting adalah industri turunannya banyak, dan efek ekonominya banyak," pungkasnya.

Kamis  4 Juli 2019 (Srf/Na)