Semua orang mau maju dalam segala hal, khususnya karier, dan pasti mau merasa nyaman. Hanya saja, mau maju dan mau nyaman itu paradoks atau bertentangan dalam pelaksanaan maupun implementasi. Keduanya tidak akan pernah bertemu. Karena kalau  mau maju, awalnya harus tidak nyaman, pasti tidak maju.

       Di balik pencapaian sesuatu, ada harga yang harus dibayar, yaitu tidak nyaman dulu. Ibarat peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” (bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian). Pun dapat dipastikan kalau nyaman, pasti di comfort zone alias zona nyaman, jalur yang membuat kita dapat terlena, tidak gelisah, tidak ada rasa takut, tidak cari risiko, dan akibatnya tidak melakukan lompatan, tidak cari terobosan, dan kita biasa-biasa saja – malah bisa stagnan. Bertindak sama setiap hari, mulai bangun sampai tidur lagi. Tidak ada kerja lebih! Tidak ada gelisah! Dan itu tanda tidak maju!

       Yang pasti, jika mau nyaman : hadapi dulu tantangan! Majulah! Don’t stop! Dan mustahil mengharapkan sesuatu hasil lebih kalau kerja kita hanya seperti yang kemarin! *

 

(24  Agustus 2012)